9 Kecamatan di Kota Semarang yang Rawan Banjir Rob

Sembilan kecamatan di Kota Semarang jadi langganan banjir dan rob. Mana saja dan apa antisipasinya?
Sebagian Ruas Jalan Yos Sudarso Kota Semarang, atau jalur yang menghubungkan Semarang-Demak terendam rob, belum lama ini. (Foto: Tagar/Yulianto)

Semarang - Sebanyak sembilan kecamatan di Kota Semarang rawan atau langganan terjadi banjir dan rob. Genangan air ini disebabkan air pasang yang naik ke daratan, khususnya ke kawasan yang lebih rendah dari permukaan air laut. Atau, karena dipicu curah hujan tinggi di setiap musim penghujan. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang A Rudianto mengatakan sembilan kecamatan yang rawan banjir rob, yaitu Kecamatan Semarang Utara, Semarang Timur, Semarang Barat, Gayamsari, Genuk, Pedurungan, Tembalang, Gunungpati dan Kecamatan Candisari.

"Penyebab banjir bisa karena faktor alam seperti curah hujan tinggi di atas normal. Kemudian topografi daerah itu memiliki permukaan tanah lebih rendah dibanding dengan muka air laut sehingga terjadi genangan banjir di daratan," tuturnya, Sabtu sore, 14 Juni 2020.

Selain itu, kata Rudi, bencana banjir juga bisa disebabkan banyaknya bangunan pemukiman yang dibangun di daratan sepanjang bantaran sungai. Serta adanya penyumbatan aliran sungai karena sampah dibuang di sungai.

Penyebab banjir bisa karena faktor alam seperti curah hujan tinggi di atas normal.

Berikut wilayah di sembilan kecamatan Semarang yang rawan banjir dan rob: 

  • Kecamatan Semarang Utara.

Daerah yang rawan banjir dan rob meliputi Kelurahan Bandarharjo, Panggung lor, Tanjungmas, Bulu lor, Purwosari, Panggung Kidul, Dadapsari dan Kelurahan Plombokan.

  • Kecamatan Semarang Timur.

Meliputi Kelurahan Kemijen, Rejosari, Mlatiharjo,Rejomulyo, dan Kelurahan Bugangan.

  • Kecamatan Semarang Barat. 

Mencakup Kelurahan Tambakharjo, Kembangarum, Tawang Mas, Ngemplak Simongan, Karangayu, Tawangsari, dan Kelurahan Krobokan.

  • Kecamatan Gayamsari.

Menyasar Kelurahan Tambakrejo, Sawah Besar, Kaligawe, dan Kelurahan Siwalan.

  • Kecamatan Genuk.

Banjir rob biasanya terjadi di Kelurahan Penggaron Lor, Trimulyo, Terboyo Wetan, Gebangsari, Banjardowo, Sembungharjo, Muktiharjo Lor, Terboyo Kulon, Karangroto, dan Kelurahan Genuksari.

  • Kecamatan Pedurungan. 

Di kecamatan ini, genangan air biasa muncul di Kelurahan Tlogosari kulon, Muktiharjo kulon, Pedurungan kidul, Kalicari, dan Kelurahan Gemah.

  • Kecamatan Tembalang. 

Banjir biasa menyapa wilayah Kelurahan Rowosari, Bulusan, Kedungmundu, Sendangmulyo, Sambiroto, dan Kelurahan Meteseh.

  • Kecamatan Gunungpati. 

Biasa terjadi luapan air dari saluran yang ada di wilayah Kelurahan Sukorejo. 

  • Kecamatan Candisari.

Hanya terjadi di beberapa titik di Kelurahan Jomblang. Drainase atau saluran air tidak berfungsi maksimal sehingga air meluap ke sekitar.

Langkah Antisipasi

Langkah antisipasi banjir dan rob di Kota Semarang ini dilakukan dengan pembuatan embung untuk menampung air hujan di daerah Semarang atas. Juga pemasangan pompa untuk daerah Semarang bawah, dan membendung air laut yang masuk ke daratan. 

"Selain itu, penataan daerah aliran sungai (DAS) secara terpadu dan disesuaikan dengan fungsi lahan. Serta pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir," tutur Rudi.

Dan jika terjadi banjir, warga segera melakukan tindakan-tindakan antisipasi,

Jika terjadi bencana banjir dan rob, pihak BPBD memiliki upaya dalam penanganannya. Di antaranya pelibatan secara aktif warga untuk meminimalisir dampak bencana lewat menjaga kebersihan saluran sungai serta pemantauan rutin kondisi permukaan airnya. 

"Dan jika terjadi banjir, warga segera melakukan tindakan-tindakan antisipasi, seperti mematikan listrik, mematikan kompor, dan menyiapkan apa yang bisa dibawa dalam satu kotak dan mengunci pintu rumah ketika harus mengungsi," ucap dia. 

Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Mochamad Hisam Ashari mengungkapkan daerah yang masih rawan tergenang rob. Di antaranya di Kawasan Industri Terboyo, Tambaklorok, Bandarharjo, Kawasan Pelindo atau Pelabuhan Tanjung Emas, Mangunharjo di Kecamatan Tugu, dan Madukoro di Semarang Barat. 

Di wilayah Bandarharjo, pihaknya sudah melakukan penanganan dengan melakukan pembuatan tanggul tanah dengan alat berat. Hal tersebut juga dilakukan di wilayah lain, seperti di Mangunharjo, Kecamatan Tugu.

Petugas DPU bersama warga bergotong-royong juga membuat tanggul sementara dengan menggunakan sand bag. "Untuk wilayah Madukoro, DPU mengefektifkan pompa-pompa yang sudah ada serta menambah pompa cadangan dengan kapasitas 1.500 liter per detik," tuturnya. 

Sementara itu Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang mengingatkan potensi bahaya laut dipicu gelombang tinggi. Gelombang tinggi berpeluang terjadi di perairan utara Jawa Tengah, ketinggian 1,25 meter hingga 2, 5 meter, masih akan terjadi sampai Senin, 15 Juni 2020. [] 

Baca juga: 

Berita terkait
Pemprov Jateng Bantu Warga Terdampak Banjir Rob
Pemprov Jawa Tengah (Jateng) bertindak cepat dengan mengirimkan bantuan ke warga di daerah pantura yang terdampak banjir rob.
7.700 Keluarga di Pekalongan Terdampak Banjir Rob
Sekitar 7.700 warga di pesisir Kota Pekalongan terdampak banjir rob. Sebagian terpaksa mengungsi di tempat aman.
PUPR Bangun Pengendalian Banjir di Kota Solo
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur mendukung pengendalian banjir di Kota Solo.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.