TAGAR.id, Jakarta - Seperti yang kita ketahui shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang sangat dianjurkan yang dilakukan pada bulan yang sangat mulia dan penuh keberkahan, yaitu bulan suci Ramadhan.
Shalat Tarawih sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah dan dilanjutkan oleh sahabat sahabat nabi hingga saat ini.
Niat Shalat Tarawih
Niat shalat tarawih bagi Imam:
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
Ushali sunnatat tarawih rak’ataini mustaqbilal qiblati imamman lillahi’taala
Artinya, “Saya niat shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi imam karena Allah ta’alla”
Niat shalat Tarawih bagi makmum
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan tarawih rak’atini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi’taala
Artinya, “Saya niat shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi makmum karena Allah ta’ala”
Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
Jumalah rakaat shalat Tarawih yang menggunakan mazhab Syafi’i adalah sebanyak 20 rakaat dengan sepuluh salam.
Hal itu berdasarkan hadits Rasulullah saw riwayat al-Baihaqi melalui jalur Ibnu Abbas, yaitu:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي فِي شَهْرِ رَمَضَانَ فِي غَيْرِ جَمَاعَةٍ عِشْرِينَ رَكْعَةً وَالْوِتْرَ
Artinya, “Sungguh Nabi Muhammad saw melakukan shalat di bulan Ramadhan tanpa berjamaah sebanyak dua puluh rakaat dan (ditambah) shalat witir.”
Selain itu bukan hanya hadits di atas, dalil yang dijadikan pijakan oleh pengguna mazhab Syafi’i adalah tindakan sahabat Umar bin Khattab ra yang mengumpulkan umat Islam untuk melakukan shalat Tarawih sebanyak 20 rakaat secara berjamaah di masjid.
Tindakan ini kemudian diikuti oleh para sahabat. Sementara Rasulullah saw memerintahkan umat Islam untuk selalu berpedoman pada sunnahnya dan sunnah al-Khulafa’ur Rasyidin setelahnya (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra).\Rasulullah saw bersabda:
عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ مِنْ بَعْدِيْ
Artinya, “Berpegang teguhlah kalian semua dengan sunnahku dan sunnah al-Khulâfâ’ur Râsyidîn sesudahku.” (az-Zuhaili, al-Fiqhul Islâmi, juz II, halaman 226).
Melalui dalil di atas, ulama mazhab Syafi’i menyepakati bahwa jumlah rakaat shalat Tarawih yang lebih utama adalah 20 rakaat.
Mengenai teknisnya, ulama sepakat shalat Tarawih dilakukan dengan 10 kali salam. Artinya, setiap dua rakaat shalat Tarawih ditutup dengan salam, kemudian kembali melakukan dua rakaat dan salam, begitupun seterusnya sampai 20 rakaat.
Tetapi di Indonesia kebanyakan shalat Tarawih hanya dengan 11 rakaat, 8 rakaat shalat Tarawih dan 3 rakaat shalat Witir,
Berikut penjelasan dari hadis yang diriwayatkan dari Abu Salamah:
"Diriwayatkan dari Abu Salamah Ibn ‘Abdul Rahman bahwa Abu Salamah bertanya kepada Aisyah r.a bagaimana cara shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab "Baik di bulan Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan, Rasulullah saw selalu melakukan shalat (malam) tidak lebih dari sebelas rakaat. Rasulullah melaksanakan shalat empat rakaat; dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Kemudian shalat lagi empat rekaat, dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Lalu beliau shalat (witir) tiga rakaat," (HR Bukhari).
Keutamaan Dari Shalat Tarawih
Ini lah beberapa keutamaan shalat tarawih :
1. Diampuni semua dosa yang telah lalu
Keutamaan pertama ini merupakan keutamaan yang sangat besar ketika melakukan shalat sunnah Tarawih yang disebutkan hadits, yang artinya, “Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’ala) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
2. mendapatkan pahala beribadah satu malam penuh.
Keutamaan berikutnya yaitu mendapatkan pahala beribadah selama satu malan penuh, yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah saw riwayat At-Tirmdzi, Ibnu Majah dan an-Nasa’i:
مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
Artinya, “Barang siapa shalat Tarawih bersama imam sampai selesai, maka untuknya dicatat seperti beribadah semalam.” Dua hadits di atas merupakan dalil yang sangat memotivasi umat Islam agar berusaha selalu tekun dan istiqamah melakukan shalat Tarawih.
Itulah merupakan niat dan tata cara serta keutamaan yang di dapat dari shalat Tarawih, Semoga bermanfaat.[]
(Haykal)
Baca Juga:
- Peringatan Isra Mikraj, Wapres: Momentum Memperbaiki Salat
- Doa yang Dianjurkan Setelah Salat Hajat, Insha Allah Rejeki Lancar
- Covid-19 Melandai, MUI: Salat Jamaah Boleh Rapatkan Shaf
- Salat Tarawih Berjamaah dan Mudik Lebaran Tahun 2022