Nenek Peluk Prabowo saat Kampanye Ngaku Dibayar Rp 500 Ribu, Ini Kata BPN

Nenek tua yang merangsek ke atas panggung saat Prabowo berkampanye di NTT.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tengah memeluk seorang nenek tua yang merangsek ke atas panggung ketika kampanye di Lapangan Karang Pule, Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 27/3/2019) - Ketua Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak mengunggah foto berisi capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tengah memeluk seorang nenek tua yang merangsek ke atas panggung ketika kampanye di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Belakangan, nenek itu mengaku dibayar Rp 500 ribu. Pernyataan sang nenek itu terlihat di video viral yang beredar di media sosial. Selain Dahnil, cawapres Sandiaga Uno juga menggunggah foto nenek itu memeluk Prabowo.

"Di NTB seorang nenek merangsek naik panggung. Berbisik, menitipkan pesan, menitip harap untuk anak cucu agar diperjuangkan Pak @prabowo dan bang @sandiuno," cuit Dahnil mengiringi unggahan foto tersebut pada Selasa (26/3).

Empat buah foto yang diunggah berisi adegan mesra Prabowo yang tengah dipeluk, dicium dan pegang wajahnya oleh nenek berkaos biru dan berjilbab hijau itu sontak mendapat ribuan tanda "suka" serta unggah ulang dari akun-akun pendukung Prabowo-Sandiaga.

Baca juga: Buntut Dugaan Nenek Dibayar Rp 500 Ribu untuk Peluk Prabowo, Ini Janji BPD Jabar

Namun beberapa waktu berselang, muncul video viral berisi pengakuan si nenek, yang menyebut kalau dirinya diberi uang sebesar Rp 500 ribu.

Dalam video itu, sang nenek tampak sedang diwawancara oleh seorang pria tidak dikenal. Dia menanyakan apakah dirinya diberi uang saat ikut berkampanye di Lapangan Karang Pule, NTB, Selasa (26/3) lalu.

Si nenek kemudian menjawab kalau dirinya diberi uang sebesar lima ratus ribu. Dirinya juga bercerita sembari menggerak-gerakkan telapak tangannya perihal pengalamannya bersalaman dengan mantan Danjen Kopassus itu.

Dia juga menceritakan adegan dirinya berpose dengan gerakan tangan salam dua jari, yang merupakan simbol dukungan kepada pasangan capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi.

"(Dikasih) uang lima ratus ribu. Wuiiih, salaman begini, tangannya begini," kata si Nenek seperti yang dilihat Tagar News dari laman berbagi video youtube.

"Dipeluk, dicium. Dua jari, Prabowo," katanya saat dipancing si pewawancara dalam video.

Sementara salah satu anggota Juru Bicara BPN Ferdinand Hutahaean yang dimintai konfirmasi menyangkal kalau pihaknya membagi-bagikan uang.

Dirinya mengatakan, ada kemungkinan si nenek berkerudung hijau itu diberi uang oleh peserta kampanye lain yang tersentuh oleh keadaan dari perempuan tua tersebut.

"Tidak sama sekali. Jadi bukan dalam rangka BPN atau Prabowo bagi-bagi duit ke rakyat," katanya kepada Tagar News pada Rabu (27/3) sore.

"Kita menduga, kalau benar ada yang memberikan uang, itu merupakan orang yang berempati  dan kasihan melihat keadaan dan penderitaan si Ibu dibawah pemerintahan Jokowi, yang janjinya kepada korban gempa Lombok saja tidak pernah tuntas. imbuhnya.

Politisi partai Demokrat itu juga menegaskan bahwa pihaknya secara struktural menolak penggunaan money politic dalam usaha meraup suara. Dia bahkan mengaku kerap mendapat sumbangan uang dari masyarakat untuk berkampanye.

"BPN secara struktural, maupun capres-cawapres kita tidak pernah bagi-bagi duit. Bahkan kita yang dapat uang bantuan dari masyarakat," tutupnya.

Baca juga: Yusril Soal Prabowo Islamnya Gak Jelas, Jubir FPI: Dia Nyebong Sekarang, Silakan Nilai Sendiri

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.