Nelayan Sikabaluan Hilang di Perairan Siberut Mentawai

Nofialdi, nelayan asal Desa Sikabaluan, hilang di perairan Siberut, Kepulauan Mentawai. Ia tak kembali hingga Kamis malam, 1 Oktober 2020.
Ilustrasi nelayan melaut. Nelayan asal Sikabaluan dilaporkan hilang di perairan Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis malam, 1 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Mentawai - Seorang nelayan bernama Nofialdi, 30 tahun, dilaporkan hilang di perairan Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar). Ia tak balik ke rumahnya hingga Kamis petang, 1 Oktober 2020.   

Basarnas Kepulauan mentawai menerima laporan hilangnya warga Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, beberapa jam setelah upaya pencarian oleh nelayan setempat belum membuahkan hasil.

Masyarakat setempat juga melakukan pencarian terlebih dahulu di sepanjang pesisir pantai, namun karena tak kunjung ditemukan mereka akhirnya menghubungi kami.

Kepala Kantor Basarnas Kepulauan Mentawai Akmal membenarkan ada laporan nelayan yang hilang di perairan Siberut. Dilaporkan hilang oleh keluarga korban bernama Eko.

"Memang benar ada nelayan hilang di perairan Siberut, tim akan melakukan pencarian pada besok sekitar pukul 05.00 WIB mengingat jarak tempuh dan petugas gabungan juga harus beristirahat dahulu dari dermaga," kata Akmal kepada Tagar, Kamis, 1 Oktober 2020.

Akmal menjelaskan Nofialdi merupakan seorang nelayan ikan. Ia biasa mencari ikan dari pagi dan kembali lagi ke daratan sekitar pukul 16.00 WIB setiap harinya. Namun, hingga petang tadi atau sekira pukul 18.00 WIB, dia tak kunjung balik ke rumah. 

Upaya pencarian sudah dilakukan keluarga dengan meminta bantuan sesama kawan nelayan. Namun pencarian tidak bisa maksimal karena kondisi gelap dan hanya bisa disekitar kawasan pantai di Siberut. 

"Masyarakat setempat juga melakukan pencarian terlebih dahulu di sepanjang pesisir pantai, namun karena tak kunjung ditemukan mereka akhirnya menghubungi kami," katanya.

Baca juga: 

Akmal menambahkan untuk menuju ke perairan yang diperkirakan menjadi lokasi hilangnya korban, tim search and rescue butuh waktu hingga tiga jam perjalanan dari dermaga Tua Pejat di Pulau Sipora. Jaraknya mencapai sekitar 130 kilometer atau 70 mil laut.

"Ada delapan personel gabungan baik dari Basarnas dan unsur TNI Polri yang berangkat dari dermaga (Tua Pejat), karena di sana juga ada yang siap membantu ikut melakukan pencarian," katanya.

Baca lainnya: 

Saat ini ketinggian gelombang laut di Mentawai mencapai 1,5 meter. Angka tersebut bagi Basarnas masih tergolong sedang namun cukup tinggi bagi perahu nelayan. 

"Kalau bagi kami masih sedang, namun tidak bagi perahu kecil atau kapal berukuran kecil dari kami," tutur dia. []

Berita terkait
Nelayan Maluku Tengah yang Hilang Misterius Belum Ditemukan
Nelayan Maluku Tengah yang hilang misterius di muaras sungai saat mencari ikan hingga kini belum ditemukan.
Basarnas Hentikan Pencarian Nelayan Cilacap di Logending
Basarnas memutuskan menutup operasi SAR gabungan pencarian nelayan Cilacap yang hilang di Pantai Logending, Kebumen. 7 hari dicari tak ditemukan.
Nelayan Waspada, Gelombang Laut di Aceh Capai 4 Meter
Nelayan di Aceh diminta waspada terhadap angin kencang yang menyebabkan gelombang tinggi mencapai 4 meter.