Jakarta - Penabuh drum kelompok musik Rush, Neil Peart, meninggal dunia pada Selasa, 7 Januari 2020 di Santa Monica, California. Ia mengembuskan napas terakhirnya usai berjuang melawan penyakit kanker otak yang dideritanya.
Kabar duka ini disampaikan langsung melalui pernyataan resmi dari manajemen dan personel Rush yang lain melalui laman Twitter resminya, Sabtu, 11 Januari 2020. Peart yang bergabung dengan band tersebut pada tahun 1974 itu menutup mata di usia 67 tahun.
"Dengan hati yang hancur dan kesedihan yang paling dalam kita harus berbagi berita mengerikan bahwa teman, saudara, dan teman band kita selama 45 tahun, Neil, telah berjuang selama 3,5 tahun melawan kanker otak," tulis laman Twitter @rushtheband.
Neil Peart September 12, 1952 - January 7, 2020 pic.twitter.com/NivX2RhiB8
— Rush (@rushtheband) January 10, 2020
Neil Peart lahir di Ontario, Kanada pada 12 September 1952 di Ontario. ia dikenal dengan bakat bermain drum dan kepiawaiannya menulis lirik lagu. Ia bahkan sempat berada di urutan keempat dalam daftar 100 Penabuh Drum Terbaik Sepanjang Masa versi majalah musik Rolling Stone, tepat di belakang Ginger Baker, Keith Moon dan John Bonham.
Neil Peart bergabung dengan Rush pada tahun 1974 untuk menggantikan John Rutsey. Ia masuk tepat beberapa minggu sebelum band yang berdiri pada 1968 itu melangsungkan tur pertamanya di Amerika Serikat dan menjadi anggota band tetap sekaligus sebagai penulis lagu utama hingga akhir hayatnya.
Album pertama Rush yang melibatkan Neil Peart dalam penggarapannya adalah Fly by Night yang sukses dan mendapat rekor platinum pada tahun 1975. Mereka kemudian merilis album kedua pada tahun yang sama dan diberi tajuk Caress of Steel. Album ini berhasil mencapai rekor gold.
Bersama dengan anggota band lain Geddy Lee dan Alex Lifeson, Neil Peart mendapat penghargaan di Rock & Roll Hall of Fame pada 2013. Saat itu, ia mengaku penghargaan tersebut tidak terlalu berarti baginya.
"Kami selalu mengatakan itu bukan sesuatu yang sangat berarti bagi kami, tetapi kami tahu penggemar kami sangat peduli untuk divalidasi seperti itu - bahwa band favorit mereka seperti tim olahraga favorit mereka harus dirayakan sebagai juara," kata Peart waktu itu, seperti diberitakan laman The Associated.
Sejumlah publik figur dan musikus turut menyampaikan rasa duka mereka atas meninggalnya Neil Peart melalui sosial media mereka. Salah satunya adalah drummer Metallica Lars Ulrich yang menyebut sosok mendiang sebagai inspirasinya.
"Terima kasih telah menginspirasi saya dan untuk semua bantuan dan saran Anda di sepanjang jalan, terutama pada hari-hari awal ketika Anda meluangkan waktu untuk berbicara dengan seorang drumer muda Denmark tentang rekaman, peralatan dan kemungkinan yang ada di depan," tulis Lars Ulrich di laman Twitter.
"Terima kasih atas apa yang kamu lakukan untuk para penabuh drum di seluruh dunia dengan hasratmu, pendekatanmu, prinsipmu, dan komitmen teguhmu pada instrumen! Beristirahat dengan damai," kata dia.
Selain Lars, musisi Paul Gilbert, Slash, Bryan Adams, Paul Stanley, serta Questlove of The Roots dan lain-lain juga terpantau memberikan penghormatan terakhir kepada Peart.
Baca juga: Vokalis Roxette Tutup Usia di Umur 61 Tahun
Sebelum meninggal dunia, Peart sempat mengumumkan bahwa ia akan pensiun dari tur pada tahun 2015 silam. Selain bermusik, ia juga dikenal sebagai seorang penulis dan telah menerbitkan enam buah buku.
Neil Peart wafat meninggalkan seorang istri, Carrie dan putri mereka, Olivia Louise Peart. Selamat jalan Peart. []