Jeihan Sukmantoro, Seniman Lukis 7 Presiden Wafat

Seniman lukis nasional Jeihan Sukmantoro meninggal dunia pada Jumat petang sekitar pukul 18.15, di Bandung.
Seniman lukis nasional Jeihan Sukmantoro tutup usia. (Foto: Instagram.ariefgallery)

Jakarta - Seniman lukis nasional Jeihan Sukmantoro meninggal dunia pada Jum'at petang sekitar pukul 18.15, di Bandung. Jeihan dikenal sebagai pelukis yang pernah menggores kanvas bagi wajah 7 Presiden Indonesia.

Kabar tersebut mulanya tersebar dari laman facebook sederet seniman Tanah Air, seperti penyair Acep Zamzam Noor yang menuliskan informasi mengenai mangkatnya sang maestro. Berita duka juga disampaikan penyair Majelis Sastra Bandung (MSB), Matdon.

Jeihan Sukmantoro merupakan pelukis beraliran ekspresionis yang pernah menggambar muka bagi 7 Presiden Indonesia. Lukisan tersebut kemudian ia abadikan dalam buku biografinya yang ia sebut sebagai Buku Putih.

Dalam lukisan Jeihan, sosok Presiden Soekarno digambarkan sebagai tokoh besar NKRI. Sementara gelar Bapak Pembangunan ia sematkan kepada Presiden kedua, Soeharto. Presiden BJ Habibie ia sebut sebagai Bapak Reformasi, sedangkan Gusdur ia lukiskan sebagai Bapak Toleransi.

Presiden kelima Megawati Soekarnoputri ia tampilkan sebagai sosok Ibu Demokrasi, Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Bapak Harmonisasi. Sedangkan Presiden ketujuh Joko Widodo ia sebut sebagai sang Ratu Adil.

Sepanjang karier berkeseniannya, Jeihan dikenal dengan gaya lukisan yang khas, yakni goresan mata pada sosok objek yang ia buat menjadi hitam legam. Lantaran itu, pelukis kelahiran 26 September 1938 silam tersebut kerap dijuluki sebagai si Mata Hitam oleh rekan sesama seniman dan kritikus.

Selain melukis, Jeihan juga aktif dalam dunia seni tulis dengan membuat sejumlah puisi dan menerbitkan setidaknya enam buah buku. Semasa hidup, ia juga pernah memproduksi dua buah film dokumenter.

Sejak akhir tahun 2018, Jeihan didiagnosa terkena kanker kelenjar getah bening. Setelah sempat mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Juli 2019 kondisi Jeihan semakin menurun.

Baca juga: Nindy Ayunda Ceritakan Detik-detik Kepergian Ayah

Jeihan kemudian sempat dirawat di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung. Selain kanker, mendiang juga didiagnosa mengalami gagal ginjal.[]


Berita terkait
Lukisan yang Dirampas Nazi Ditemukan di Museum New York
Lukisan berjudul Winter karya seniman AS Gari Melchers yang dirampas Nazi ditemukan di museum di New York
Mantan Artis Cilik Cecep Reza Meninggal Dunia
Aktor mantan artis cilik Mochamad Syariful Zanna alias Cecep Reza meninggal dunia pada Selasa, 19 November 2019 pukul 14.30 WIB.
Seniman Djaduk Ferianto Meninggal Dunia
Pemimpin Orkes Sinten Remen Gregorius Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu, 13 November 2019.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.