Negara-negara Kaya Didesak Tunda Suntikan Booster Hingga 2022

WHO meminta negara-negara untuk menangguhkan suntikan penguat (booster) vaksin Covid-19 sampai tahun 2022
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), Rabu, 8 September 2021, meminta negara-negara untuk menangguhkan suntikan penguat (booster) vaksin Covid-19 selama sisa tahun ini untuk memastikan negara-negara miskin memiliki lebih banyak akses pada vaksin.

Sejauh ini, seruan seperti itu tidak diindahkan. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan “terkejut” karena produsen vaksin mengatakan memiliki cukup pasokan untuk memenuhi kedua permintaan tersebut.

"Saya tidak akan tinggal diam ketika perusahaan dan negara yang mengendalikan pasokan vaksin global beranggapan bahwa warga miskin dunia harus puas dengan sisa vaksin," kata Tedros.

vaksinasi di sweto afselSeorang pasien menerima vaksin Johnson & Johnson di pusat vaksinasi pop-up, di pangkalan taksi Bare di Soweto, Afrika Selatan, 20 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

"Dosis ketiga mungkin diperlukan untuk populasi yang paling berisiko, di mana ada bukti berkurangnya kekebalan. Tetapi untuk saat ini, kita tidak ingin melihat penggunaan booster secara luas untuk orang sehat”," lanjut Tedros.

Tedros sebelumnya meminta negara-negara kaya untuk tidak memberikan booster hingga September 2021 (my/jm)/voaindonesia.com. []

WHO Serukan Penangguhan Suntikan Penguat Vaksin Covid-19

Vaksin Booster untuk Negara Kaya Bikin Kesenjangan Vaksinasi Global

Booster Covid-19 Perlebar Kesenjangan Vaksininasi Covid-19 Dunia

Prediksi WHO: Kasus Covid-19 Global, Tembus 300 Juta

Berita terkait
Dosis Booster Vaksin Covid-19 Tak Semua Gratis
Booster vaksin masyarakat umum baru dilakukan tahun 2022 salah satunya karena Indonesia masih mengejar target cakupan vaksinasi yang lengkap.