Nataru 2020, 3310 Personel Gabungan Siap Jaga Medan

Sebanyak 3310 personel gabungan akan diterjunkan untuk mengamankan perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) 2020 di Medan.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto.(Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Polrestabes Medan bekerja sama dengan Kodim 0201 Berdiri Sendiri dan Pemerintah Kota Medan akan melakukan pengamanan menjelang perayaan Natal yang jatuh 25 Desember 2019 serta tahun baru (Nataru) 2020.

Dari tiga instansi itu, sebanyak 3310 personel akan turun ke lapangan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang merayakan, serta untuk mengatur ketertiban berlalu lintas di jalan raya.

Tim juga membuka beberapa posko memantau arus lalu lintas serta untuk pengendara yang beristirahat. Kegiatan pengamanan natal dan tahun baru (Nataru) yang dilaksanakan oleh Polrestabes Medan bersama tim gabungan dinamakan Operasi Lilin Toba 2019. Pelaksanaan Operasi Lilin Toba 2019 dimulai sejak 23 Desember 2019 sampai 1 Januari 2020.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan ada beberapa tempat yang menjadi prioritas pengamanan, seperti tempat ibadah dan pusat keramaian. "Sebanyak 3310 personel akan turun melakukan pengamanan di lokasi prioritas," katanya kepada Tagar, seusai serah terima jabatan (Sertijab), di Mapolrestabes Medan, Jalan H.M Said, Jumat 20 Desember 2019.

Dadang menghimbau masyarakat agar selalu tertib berlalu lintas dan tidak menggunakan kembang api ketika umat mengelar ibadah maupun perayaan Natal. "Kami juga menghimbau kepada distributor kembang api untuk tak berjualan," ucapnya.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Aris Wibowo ketika diwawancarai Tagar menegaskan pihaknya telah melakukan persiapan menjelang perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) mendatang. Hal Itu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

Persiapan dimulai dari operasi cipta kondisi yang menyasar kepada pelaku premanisme, kejahatan jalanan, peredaran narkoba dan praktek penyakit masyarakat (pekat) seperti perjudian dan tindakan asusila. Polsek Percut Sei Tuan juga sudah mendirikan pos pengamanan di simpang Aksara Jalan Wiliam Iskandar, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Aris mengatakan pasukan gabungan disiagakan di pok keamanan antara lain personel Polri, TNI, dinas perhubungan dan tim medis. Prioritas utamanya adalah kemacetan arus lalu lintas, premanisme, kejahatan jalanan dan pelayanan medis kepada masyarakat yang menjadi korban kecelakaan.

"Gelar pasukan telah dilakukan, mulai diaktifkan pada 23 Desember 2019 sampai akhir tahun dan awal 2020. Yang jelas kita siap mengamankan perayaan Nataru bagi masyarakat yang menjalankannya," kata Aris.

Menurutnya, Kepolisian juga melakukan pemetaan terhadap lokasi-lokasi yang dianggap rawan. Target pertama yang menjadi perhatiannya adalah lokasi rawan kemacetan di hari Natal dan tahun baru. "Personel Reskrim sudah dibagi menurut lokasi yang rawan aksi jambret, begal, premanisme dan kejahatan lainnya," kata Aris.

Mantan Kasat Reskrim Polres Tanjung Balai, Polda Sumatera Utara ini juga menjelaskan, khusus di wilayah hukum Polsek Percut Sei Tuan ada sebanyak 143 gereja. Sedangkan Gereja Katolik Santo Rafael di Jalan Bhayangkara dilakukan pengamanan intensif karena jumlah jamaahnya lebih banyak. "Paling tidak lima personel disiagakan di gereja yang jamaah jamaahnya banyak. Sedangkan gereja lain hanya beberapa personel," tandas Aris.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Bandara YIA Kulon Progo Siap Sambut Nataru
Bandara YIA di Kulon Progo siap menyambut Nataru. Posko Nataru berlangsung sampai 6 Januari 2020. Operasional bandara ditambah tiga jam.
Liburan Nataru, Waspadai 3 Titik Macet di Sleman
Polres Sleman mencatat ada tiga simpul macet saat liburan Nataru. Namun personel sudah siapkan untuk mengurai kemacetan. Objek vital juga dijaga.
Kiat Polisi Tegal Hadapi Serangan Teroris di Nataru
Pilisi Tegal, Jawa Tengah siap siaga menghadapi serangan teroris di perayaan Natal dan Tahun Baru
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.