Bandung - Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC. berharap dalam perayaan Natal 2019 semua warga Jawa Barat bisa hidup rukup, silih asah, asih dan asuh (saling mengasihi, mengasuh dan saling membimbing) antar umat beragama.
"Kita semua berharap bisa hidup rukun silih asah asih asuh, kita bertoleransi, bertenggang rasa sesama umat beragama,” tuturnya, di Gereja Katedral Santo Petrus Kota Bandung, Rabu 25 Desember 2019.
Ia pun meingimbau umat yang merayakan Natal untuk tidak berlebihan, dan lebih mengedepankan solidaritas dan kekhidmatan dalam beribah, karena itu hal yang paling penting.
“Kita juga bertekad tidak merayakan natal secara berlebihan sebab solidaritas lebih penting.Terima kasih Bapak Gubernur, Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat Jawa Barat," imbau dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jabar memantau berlangsungnya Misa Malam Natal Tahun 2019 pada 24 Desember di tiga gereja di Kota Bandung dan Kota Cimahi.
Sejumlah unsur Forkopimda yang hadir antara lain Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema, serta Wali Kota Bandung Oded Danial dan Wali Kota Cimahi Ajay Priatna.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pihaknya hadir disini untuk ikut merasakan suka cita, ingin menjamin rasa aman kepada umat Kristiani (dalam) melaksanakan ibadah natal dengan kenikmatan dan kekhusyukan sehingga ibadah lancar.
"Atas nama Forkopimda Jabar, kami menghaturkan selamat Hari Natal selamat berbahagia, kita jaga nikmat perdamaian. Damai adalah kata yang mahal itu harus dijaga itu semangat yang harus kita lihat pada perayaan Misa kali ini," ucap Emil.
Dengan kebersamaan, Emil berharap bangsa Indonesia selalu dalam kedamaian dan meraih kemajuan. Hal itu pun terpatri dalam Pancasila yakni sila pertama 'Ketuhanan Maha Esa' dan sila ketiga 'Persatuan Indonesia'.
"Itulah karena sila pertama kita Pancasila tegas Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menjamin setiap warga negara Indonesia mendapat rasa aman nyaman beribadah sesuai keyakinan masing- masing," kata Emil.
"Lalu bertemu sila ketiga yakni Persatuan Indonesia. Kita semua mendukung, memberikan rasa aman demi kebahagiaan yang tidak terkira, ibarat tubuh satu sakit semua sakit," tutupnya. []