Nasib Hewan di GL Zoo Yogyakarta Saat Corona

Hak satwa harus tetap dipenuhi saat pandemi Corona. Itu sudah dilakukan di GL Zoo Yogyakarta.
Koleksi binatang di Gembira Loka Zoo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pakan masih aman saat pandemi Corona. (Foto: Tagar/Hidayat)

Yogyakarta – Pemerintah akan memberikan bantuan pakan dan obat-obatan kepada Lembaga Konservasi (LK) yang menjadi anggota Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) agar bisa tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno mengatakan ada sebanyak 81 LK mulai dari kebun binatang, taman safari di seluruh Indonesia, baik yang dikelola oleh privat maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Kalau dia anggota PKBSI akan dibantu pakan dan obat-obatan. Tentunya mereka yang mengalami banyak kesulitan,” katanya di sela kunjugannya di Gembira Loka Zoo (GL Zoo), Kota Yogyakarta pada Sabtu, 16 Mei 2020.

Wiratno mengatakan status hewan dilindungi di kebun binatang yang dilindungi merupakan milik negara. Oleh karena itu pemerintah bertanggung jawab atas keberlangsungannya. “Saya kira pemerintah membantu dan bertanggung jawab termasuk nanti relaksasi pajak. Sedang kami usahakan,” katanya.

Wiratno mengapresiasi atas upaya dari GL Zoo. Pihak pengelola telah menyiapkan cadangan pakan untuk satwanya untuk keberlangsungan selama enam bulan ke depan terhitung dari Maret 2020 lalu. “Sampai Agustus nanti masih kuat. Habis itu dihandel owner, owner membantu mengeluarkan pendanaan,” katanya.

Dia juga mengapresiasi atas perhatian dari berbagai pihak di Yogyakarta. Salah satunya yakni Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang menyumbangkan tikus putih kepada GL Zoo, meski kebun binatang tersebut tidak membuka donasi bantuan.

Saya kira pemerintah membantu dan bertanggung jawab termasuk nanti relaksasi pajak. Sedang kami usahakan.

“Kebun binatang ini (GL Zoo) yang tidak membuka donasi tapi mayarakat aktif membantu. Saya apresiasi dan bisa menjadi contoh,” ucapnya.

Sementara, Direktur Utama GL Zoo, KMT A.Tirtodiprojo (Joko) mengatakan masa sulit sudah sering dialami dan mampu dilewati oleh GL Zoo. “Seperti wabah flu burung pada 2003, kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) selama setahun di 2005, erupsi Gunung Merapi maupun banjir lahar dingin Merapi. Jadi kami semakin hati-hati dalam membuat cadangan pakan untuk binatang,” katanya.

Joko mengatakan cadangan pakan untuk binatang telah disiapkan untuk enam bulan ke depan terhitung dari Maret. “Jadi sampai Agustus masih aman untuk pakan,” ujarnya.

Joko mengungkapkan GL Zoo pun belum membuka donasi untuk pakan sejak pandemi Covid-19 ini. Namun ada beberapa pihak yang secara sukarela menyumbang, seperti Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

“Fakultas Kedokteran Hewan UGM menyumbangkan tikus putih (untuk pakan ular) yang biasa untuk praktek mahasiswanya. Selain itu juga kami ada kerja sama dengan supermarket berupa pengadaan buah yang sudah tidak layak (untuk dikonsumsi manusia) tapi masih layak untuk binatang,” ujarnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Pandemi Covid, Kabar Satwa di Taman Hewan Siantar
Menghadapi pandemi Covid-19, tak mudah bagi pengelola Taman Hewan Kota Pematangsiantar memastikan semua satwa sehat.
Nasib Karyawan dan Satwa Semarang Zoo di Pandemi
Pandemi corona membuat pengelola Semarang Zoo kelimpungan untuk membiayai pakan dan obat satwa peliharaannya. Puluhan karyawan juga dirumahkan.
Corona, Hak Satwa Industri Wisata Harus Terpenuhi
BKSDA Bali terus memantau kesehatan satwa koleksinya, menyusul penutupan destinasi wisata untuk menekan penyebaran virus corona.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu