Nasib Dua WNI Diculik Kelompok Bersenjata Abu Sayyaf, Ini Penjelasan Retno Marsudi

Dua WNI yaitu Hariadin dan Heri Ardiasyah diculik kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina Selatan. Bagaimana nasibnya?
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menghadiri acara Diplomacy Festival 2019 di Universitas Makassar, Sabtu (23/2/2019). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 23/2/2019) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menegaskan pemerintah Indonesia saat ini masih berusaha membebaskan warga negara Indonesia yang disandera teroris bersenjata pimpinan Abu Sayyaf di Filipina Selatan.

Warga Negara Indonesia yang diculik kelompok bersenjata di Filipina Selatan tersebut adalah warga asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara, bernama Hariadin dan Heri Ardiasyah. Selain dua warga Negara Indonesia, satu orang lainnya warga negara Malaysia.

"Tidak hanya warga Indonesia tapi ada juga warga negara Malaysia dan mereka bertiga bekerja di kapal Malaysia. Penculikan itu terjadi pada tanggal 5 Desember tahun lalu. Sejak kita menerima informasi maka kita terus lakukan upaya untuk pembebasan," ujar Retno di Kampus Universitas Hasanuddin Makassar, Sabtu (23/2).

Upaya pembebasan sandera menurut Retno bukan pekerjaan mudah. Olehnya itu dia berharap peran dari keluarga sandera karena keluarga adalah bagian penting dari upaya pembebasan.

"Keluarga merupakan bagian penting dari upaya kita. Oleh karena itu keluarga juga sudah kita hubungi dan kita update dengan upaya yang kita lakukan. Sekali lagi upaya pembebasan bukan merupakan upaya yang mudah tetapi yang paling penting adalah pemerintah terus berusaha. Karena perlindungan warga negara Indonesia merupakan salah satu proritas politik luar negeri Indonesia," tegasnya.

Segala upaya akan dilakukan pemerintah Indonesia untuk membebaskan para sandera. Pihaknya terus melakukan kontak dengan otoritas-otoritas yang berada di Filipina untuk mengetahui keberadaan para sandera.

"Upaya macam-macam, kita melakukan kontak dengan otoritas-otoritas di Filipina. Selain itu kita juga melakukan komunikasi dengan pemilik kapal karena pemilik kapalnya adalah warga Malaysia. Bukan hanya itu, kita juga terus mencari informasi melalui komunitas intelejen untuk mendapatkan informasi lapangan yang ada di sana," pungkasnya.

Untuk deketahui, beberapa waktu lalu beredar video viral memperlihatkan tiga pria yang diduga warga negara Indonesia tak berdaya ditodong dengan golok oleh teroris bersenjata.

Ketiganya tak mengenakan pakaian dan mata ditutupi dengan kain hitam. Di sekeliling dua pria itu tampak sejumlah orang bertopeng yang membawa senjata diduga kelompok teroris pimpinan Abu Sayyaf di Filipina Selatan.

Ketiganya ditangkap saat sedang menangkap ikan di perairan Sandakan, Sabah, Malaysia pada 5 Desember 2018. Mereka berlayar. Dua dari ketiga sandera berasal dari Indonesia, atas nama Hariadin dan Ardiansyah, asal Wakatobi Sulawesi Tenggara. []

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.