NasDem: Hentikan Keluar Masuk Manusia di Jabodetabek

Politisi NasDem Martin Manurung meminta pemerintah untuk segera menghentikan arus keluar masuk manusia dari wilayah Jabodetabek.
Wakil Ketua Komisi VI Martin Manurung saat mengelar rapat terkait Jiwasraya bersama Menteri BUMN Erick Thohir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020. (Foto: Tagar/Fernando Pasaribu)

Jakarta - Ketua DPP Partai NasDem Martin Manurung meminta pemerintah untuk segera menghentikan arus keluar masuk manusia dari wilayah Jabodetabek. 

Dia menjelaskan, hal ini harus segera dilakukan mengingat semakin meluasnya penyebaran virus corona (Covid-19) ke berbagai daerah.

Arus manusia ke luar dan masuk Jabodetabek untuk dihentikan sementara.

Baca juga: Hoaks, Pesan Berantai Lockdown Bandung Raya

Pernyataan Martin di atas menanggapi sikap Istana Kepresidenan yang menolak rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memberlakukan karantina wilayah. Sebelumnya, Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan kebijakan pemerintah pusat saat ini hanya pembatasan sosial berskala besar, bukan karantina wilayah.

Terkait hal tersebut Martin mengaku tidak terlalu mempersoalkan istilah penyelamatan. Sebab, baginya, yang paling berharga adalah nyawa warga negara Indonesia (WNI).

"Kita tidak persoalkan istilah karantina wilayah dan lain sebagainya. Kita minta arus manusia ke luar dan masuk Jabodetabek untuk dihentikan sementara," ujar Martin Manurung kepada Tagar, Selasa, 31 Maret 2020.

Lantas, dia mendorong pihak yang paling berwenang untuk tegas melakukan pembatasan sosial, hal di mana untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Siapapun yang punya wewenang untuk itu, segera lakukan, jika kita tidak mau melihat orang sakit bergelimpangan di daerah karena kapasitas dan tenaga medis di daerah tidak sanggup melayani mereka," kata dia.

Baca juga: Saat PKS Kian Ngotot Berlakukan Lockdown

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini juga meminta pihak Istana dan Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta untuk tidak menghabiskan waktu dalam perdebatan penggunaan kata istilah penanganan. 

Sebab, apapun namanya, kata Martin, penanganan harus segera dilakukan di Jabodetabek dengan cepat dan tepat, mengingat semakin banyaknya korban yang terinfeksi corona dari hari ke hari.

"Hal itu tidak bisa dengan imbauan, harus ada ketegasan pemerintah untuk melaksanakannya," ucap Martin Manurung.

Angka pasien positif Covid-19 di Tanah Air semakin bertambah. Hingga Senin sore, total jumlah pasien mencapai 1.414 orang. Jumlah ini bertambah sebanyak 129 pasien dalam waktu 24 jam terakhir. Begitupun dengan data pasien meninggal bertambah 8 orang dalam 24 jam terakhir, dengan total keseluruhan menjadi 122 orang. Dari seluruh data tersebut, Jabodetabek merupakan epicentrum pandemi corona di Indonesia. []

Berita terkait
3 Partai di DPR Sepakat Kasih Gaji untuk Atasi Corona
3 anggota fraksi partai berbeda di DPR mengajak anggota dewan menyisihkan sebagian gajinya demi membantu atasi corona di Indonesia.
Komisi I DPR Jelaskan Maksud Darurat Sipil Seruan Jokowi
Komisi I DPR menjelaskan maksud Presiden Jokowi menyerukan wacana darurat sipil demi memerangi virus corona di Indonesia.
Perangi Corona, DPR Dukung Jokowi Karantina Wilayah
DPR mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam menekan penyebaran virus corona. Termasuk bila opsi karantina wilayah dilakukan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.