Nabi Syuaib AS, Ahli Pidato dari Kalangan Para Nabi

Nabi Syuaib AS berdakwah dengan argumentasi yang kuat sehingga ia disebut Khathibul Anbiya, ahli pidato dari kalangan para nabi.
Ilustrasi - Badai Petir. (Foto: Pixabay/Jan-Mallander)

Jakarta - Nabi Syuaib memiliki garis keturunan Nabi Luth AS, dari pihak anaknya yang perempuan. Ia diutus Allah SWT untuk menuntun umat di negeri Madyan terletak di dekat perbatasan Syam yang penduduknya telah lama meninggalkan ajaran nabi-nabi yang terdahulu, lupa mengerjakan perintah-perintah agama.

Nabi Syuaib AS diutus untuk menyeru mereka supaya mereka kembali ke jalan Allah dan menjauhi larangan-Nya, seperti mencuri, menipu, dan mengecoh dalam hal timbang-menimbang, takar-menakar, dan sebagainya.

“Dan kepada Madyan (Kami utus) saudara mereka Syuaib. Ia berkata: Hai kaumku! sembahlah Allah, karena tidak ada tuhan bagi kamu selain daripada-Nya. Sesungguhnya telah datang kepada kamu satu keterangan dari Tuhan kamu. Lantaran itu cukupkanlah takaran dan timbangan, dan janganlah kamu kurangkan (dari) manusia akan hak-hak mereka, dan janganlah kamu berbuat kebinasaan di bumi sesudah beresnya. Yang demikian itu baik buat kamu jika kamu orang-orang yang beriman”. (Q.S. al-A’raf, ayat 85).

Kendati Nabi Syuaib AS telah mendakwahi umatnya, seruannya tidak pernah dihiraukan karena mereka merasa sudah melakukan hal yang benar. Sementara itu, Nabi Syuaib AS dinilai mengajarkan hal yang baru serta menimbulkan huru-hara dan kegaduhan.

“Wahai Syuaib! Apakah salatmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami berbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal.” (QS. Huud: 87)

***

Nabi Syuaib tidak putus asa, dan semakin bersemangat untuk mengajar dan mendidik mereka. Mereka berujar: “Wahai Syu’aib! Kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidak karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamu pun bukanlah seorang yang kuat di sisi kami.” (QS. Huud: 91)

Permintaan mereka langsung diberikan oleh Allah, dengan azab hawa yang panas terik membakar, sebagaimana tersebut dalam Alquran:

“Oleh sebab itu, mereka ditimpa petir, gempa, lalu jadilah mereka orang-orang yang terbenam di tempat tinggalnya mereka”. (Q.S. al-A’raf, ayat 91).

Maka Allah SWT menyuruh Nabi Suaib AS agar keluar dari kota itu bersama orang-orang yang beriman karena azab akan turun menimpa kaumnya. Selanjutnya Allah mengirimkan kepada mereka cuaca yang begitu panas yang membuat tanaman kering, sumur kering, dan susu hewan habis. 

Maka orang-orang pun keluar mencari kesejukan, lalu mereka menemukan awan hitam yang sebelumnya mereka kira sebagai hujan dan rahmat, sehingga mereka berkumpul di bawahnya. Kemudian ditimpakan kepada mereka, bunga api yang membakar dan api yang bergejolak sehingga membakar mereka semua Bumi pun berguncang dan mereka ditimpa suara yang mengguntur yang mencabut nyawa mereka sehingga mereka menjadi jasad-jasad yang mati bergelimpangan. 

Nabi Syuaib AS berdakwah dengan argumentasi yang kuat, sehingga ia disebut Khathibul Anbiya’ (Ahli Pidato dari kalangan para nabi).

Setelah kaum penentangnya diberikan siksaan oleh Allah SWT, Nabi Syuaib beserta orang-orang yang beriman hijrah ke negeri lain. Yaitu negeri Aikah, suatu dusun tidak jauh dari Madyan. Sewaktu akan hijrah, Nabi Syuaib berpesan kepada kaumnya, sebagaimana dalam Alquran:

“Lalu ia berpaling dari mereka: “Hai kaumku! sesungguhnya aku telah sampaikan kepada kamu ayat-ayat Tuhan-ku dan aku telah memberi nasihat kepadamu. Lantaran itu bagaimanakah bisa aku berduka cita atas orang-orang kafir”. (Q.S. al-A’raf, ayat 93).

Namun kenyataannya, di negeri Aikah ini keadaan penduduknya tidak jauh berbeda dengan rakyat Madyan, mereka juga membangkang dan mendustai Allah SWT. Nabi Syuaib berseru mengajak mereka agar mau menyembah Allah SWT, Tuhan yang menciptakan alam ini. 

Nabi Syuaib menjelaskan kepada mereka siksaan yang akan menimpa orang yang durhaka kepada Allah. Namun tetap saja mereka menentang keras kepada Nabi Syuaib, kemudian datanglah azab dari Tuhan, sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran.

“Pendeknya mereka mendustakan dia, lalu mengenai mereka azab panas terik. sesungguhnya ia adalah azab hari yang besar. (Q.S Asy-Syu’ara, ayat 189). []

Baca juga:

Berita terkait
Nabi Isa AS Masih Hidup, Akan Datang Sebelum Kiamat
Nabi Isa AS hingga kini belum meninggal. Ia utuh dengan jasad dan nyawa. Ia akan datang ke dunia sebelum hari kiamat. Ini kisahnya dari permulaan.
Perjalanan Nabi Idris AS Selama 1.000 Tahun di Dunia
Nabi Idris AS hidup selama 1.000 tahun di dunia. Suatu hari ditemani Malaikat Izrail, ia mengunjungi surga dan neraka. Simak percakapan mereka.
Nabi Adam AS, Manusia Pertama di Dunia
Ada riwayat menyebutkan Nabi Adam AS, manusia pertama di dunia, hidup hingga usia 1.000 tahun. Ini profil perjalanannya dari awal hingga akhir.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.