Musim Layangan, Lampu LED di Bantaeng Laris Manis

Musim layangan di Kabupaten Bantaeng, Sulsel tahun ini membuat lampu Light Emitting Diode (LED) laris manis di pasaran. Ini penyebabnya.
Salah satu warga Bantaeng penggemar layang-layang memamerkan layangan miliknya, Rabu 26 Agustus 2020 (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Musim layangan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun ini membuat lampu Light Emitting Diode (LED) laris manis di pasaran. Tahun 2020 ini para penggemar layangan membuat inovasi baru yang semakin menambah seru hobi mereka itu. Yakni dengan memasangkan lampu LED sehingga membuatnya semakin indah terlihat utamanya ketika diterbangkan pada malam hari.

Menurut salah satu penjual lampu LED di Bantaeng hal ini adalah sesuatu yang baru. Yang belum pernah terjadi di musim-musim layangan sebelumnya.

Kalau nyetok itu tidak sampai dua hari habis lagi.

Arisman, pemilik toko Varisha Shop mengatakan, setiap hari ia dikejar pesanan lampu LED. Tak jarang ada yang memborong saking viralnya lampu LED untuk layangan saat ini.

"Kalau nyetok itu tidak sampai dua hari habis lagi," katanya kepada Tagar, Rabu, 26 Agustus 2020.

Toko aksesoris smartphone dan barang digital lainnya di jalan Kayangan ini menjual berbagai macam lampu LED. Berbagai model lampu LED yang dijualnya. Yang biasa dipasang pada mobil namanya Sirip Hiu, ada juga lampu LED yang dicas untuk sepeda.

Sedangkan untuk layangan yang harganya lebih mudah dan bentuknya lebih sederhana serta hanya menggunakan batu baterai.

"Sekarang nyetok puluhan pun akan habis, sayangnya barang juga agak terbatas, saya biasanya dapat Cuma 16 unit, jadi kalau datang satu orang borong sampai 12 unit berarti sisa sedikit dan yang lain sudah tidak dapat," jelasnya.

Lampu seharga Rp 20.000 tersebut, bisa bertahan selama tiga malam bersama layangan di udara.

Yah, seiring maraknya para pelaku hobi ini menerbangkan layangan mereka sampai larut malam. Bahkan ada yang ditinggal dan terbang sampai pagi.

Bintang, 16 tahun, salah satu remaja yang gemar membuat layangan di Kabupaten Bantaeng kini memasang LED di layangannya. Dia dan rekannya juga kadang kesulitan mendapat stok lampu hias tersebut di toko. Sampai mengharuskannya berkeliling.

"Pokoknya sekarang kayak hambar kalau main layangan tanpa LED, jadi dicari sampai dapat siapa yang jualan," katanya.

Namun tidak semua layangan yang bisa dipasangi lampu. Hanya layangan yang besar saja. Kira-kira seukuran 1 meter tingginya.

"Kalau saya sendiri ya layangan besar saja yang dipasangi, karena yang kecil kadang berat bisa cepat jatuh layang-layangnya," kata Bintang. []

Berita terkait
50 Tahun Merakit Bilah Buluh Jadi Layangan di Kudus
Seorang lansia di Kabupaten Kudus mengisahkan tentang pekerjaannya sebagai perajin layang-layang, yang ditekuninya sejak 50 tahun lalu.
Bisnis Layangan Saat Sekolah Online di Kulon Progo
Musim layangan dimanfaatkan pelajar asal Kulon Progo, Yogyakarta. Mereka membuat layangan usai tugas sekolah online selesai.
HUT RI, Langit Jeneponto Dihiasi Layangan Khas Jeneponto
alam rangka Perayaan HUT RI Ke-74 Pemerintah Kabupaten Jeneponto mengadakan lomba menaikkan layang-layang
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.