Jakarta - Musim hujan tiba di Indonesia. Meski tidak serentak, sejumlah wilayah sudah mengalami hujan lebat disertai angin kencang. Suhu yang berubah dengan cepat dapat membuat imunitas terganggu sementara di satu sisi Anda harus membentengi diri saat pandemi corona.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro menyebutkan, imunitas atau kekebalan tubuh manusia akan terganggu bila terinfeksi virus corona. Virus bisa menggandakan diri di dalam sel tubuh manusia, terutama di saluran pernapasan bawah, yaitu paru-paru.
"Bagi mereka yang sudah punya penyakit penyerta [komorbiditas], atau penyakit bawaan, seperti penyakit ginjal, diabetes, darah tinggi, akibatnya dapat fatal," kata Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional tempo lalu.
Intensitas hujan menyebabkan genangan air tingginya di salah satu ruas jalan raya di Kota Medan pada akhir September 2020. (Foto: Tagar/Andi Nasution).
Maka dari itu sebaiknya Anda tetap menjaga kekebalan tubuh saat musim hujan tiba. Salah satunya mengonsumsi vitamin C yang dapat memicu produksi sel darah putih sehingga membentengi dari risiko tepapar penyakit.
Vitamin C juga kaya akan antioksidan yang dapat meningkatkan stamina dan mencegah stres muncul. Sumber vitamin C mudah didapatkan, Anda dapat mengonsumsi buah atau sayuran seperti jeruk, pepaya, bunga kol, paprika hijau dan merah, kiwi serta mangga.
Selain menyantap sumber vitamin C, Anda sebaiknya menjalankan pola makan yang sehat dan teratur selama musim hujan. Hindari makan telat yang dapat membuat lambung Anda terganggu.
Ilustrasi hujan deras. (Foto: pixabay.com)
Jangan lupakan juga segera mandi setelah terkena hujan. Pasalnya air hujan banyak mengandung partikel-partikel bakteri serta polusi yang berisiko terhirup oleh Anda dan anggota keluarga di rumah.
Satu dan lain hal yang tidak boleh dilupakan selama masa pandemi corona tetap menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan memakai masker jika keluar rumah.
"Percikan droplets atau air tersebut bisa mencapai jarak 1 sampai 2 meter, baik ketika seseorang berbicara, atau saat lawan bicaranya batuk, atau bersin. Kalau misalnya batuk atau bersin, jaraknya bisa lebih jauh lagi bisa sampai 3 sampai 5 meter. Maka sekali lagi, kita harus saling jaga jarak," ujar Reisa.
