Muda - mudi di Surabaya Kaget Terjaring Swab Hunter

Setidaknya 59 orang terjaring swab hunter yang sedang asyik kongkow di warkop dan melanggar protokol kesehatan.
Pemuda di Surabaya menjalani swab usai terjaring razia Tim Swab Hunter Kecamatan Sawahan, Surabaya, Sabtu, 10 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Surabaya - Sejumlah Kecamatan di Kota Surabaya gencar melakukan melakukan swab massal melalui Tim Swab Hunter tingkat kecamatan. Sejumlah muda-mudi asyik menikmati malam minggu di sejumlah warung kopi di Kecamatan Sawahan diangkut karena melanggar protokol kesehatan.

Razia pelanggar protokol kesehatan dipimpin langsung Camat Sawahan, M Yunus, bersama Kepala Kepolisian Sektor Sawahan, Ajun Komisaris Wisnu Setiyawan Kuncoro, Danramil Sawahan, Arh Iwan Apwan bergerak menyisir sejumlah warung kopi dan kafe yang banyak pengunjung dan melanggar protokol kesehatan.

Kalau malam Minggu agak panjang (razia), karena banyak yang nongkrong itu yang kita sasar.

Ada dua lokasi menjadi sasaran petugas diantaranya di Jalan Banyu Urip dan Jalan Simo Gunung. Muda-mudi yang sedang asyik menikmati malam Minggu kemudian diangkut dengan truk dan dilakukan tes swab di Park N Ride Jalan Mayjend Sungkono.

Camat Sawahan, M Yunus mengatakan mengatakan razia dilakukan Tim Swab Hunter tiga pilar merupakan kegiatan rutin untuk memutus penyebaran Covid-19. Ia mengaku bagi warga yang terjaring langsung dibawa untuk menjalani tes swab

"Kalau malam Minggu agak panjang (razia), karena banyak yang nongkrong itu yang kita sasar," ujarnya di Park N Ride Jalan Mayjend Sungkono, Sabtu, 11 Oktober 2020.

Yunus mengaku setidaknya 59 orang, termasuk muda-mudi yang nongkrong di warkop dan cafe terjaring untuk menjalani swab tes.

"Tadi siang kita lakukan di kawasan Pacuan Kuda. Kalau malam ini ada 59 orang yang terjaring. Mungkin secara keseluruhan di wilayah selatan (Surabaya) ini ada sekitar 100 orang," ujar Yunus.

Ia menegaskan kegiatan swab hunter dilakukan untuk melindungi dan mengingatkan masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan.

"Kalau kita ikhtiar bersama-sama, insyaallah kita bisa memutus mata rantai ini. Saya yakin, kita bisa kita terus (menjadi zona) kuning terus hijau," tutur Yunus.

Ia mengaku sampai saat ini masih ada beberapa warkop maupun kafe yang belum menerapkan protokol kesehatan, seperti membatasi jumlah pengunjung hanya 50 persen.

"Kan kapasitas 50 persen di situ, bukan separuh di situ, tapi full. Kami tidak melarang masyarakat minum kopi. Tetapi kalau tempat minum kopi itu sudah ramai cari yang tidak ramai. Sehingga jaga jarak, pakai masker. Itu tetap masyarakat bisa laksanakan," kata Yunus.

Muda-mudi yang terjaring langsung tes swab dan dilakukan pendataan. Setelah mengikuti tes swab mereka dikembalikan ke tempat asal. Sedangkan hasil tes akan keluar tiga hari kemudian. Warga yang hasil tes-nya positif akan dilakukan karantina di Hotel Asrama Haji.[]

Berita terkait
Perusak CCTV Grahadi, Polisi Surabaya: Kita Identifikasi
Polrestabes Surabaya mendalami sosok pelaku yang melakukan perusakan CCTV saat kerusuhan demo Omnibus Law di Gedung Grahadi.
Pemkot Bantah ASN Masuk Timses di Pilkada Surabaya
Pemkot Surabaya menilai informasi daftar ASN masuk dalam tim sukses salah satu paslon di Pilkada Surabaya adalah hoaks.
Hujan Batu dan Gas Air Mata Demo Omnibus Law di Surabaya
Demonstrasi tolak Omnibus Law di Gedung Grahadi Surabaya rusuh. Massa terdiri dari mahasiswa dan pelajar melempar polisi.