Jember - Sebuah mobil minibus, Daihatsu Ayla diterjang Kereta Api Sri Tanjung di perlintasan kereta api Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember, Senin, 12 Oktober 2020, sekitar pukul 09.00 WIB. Akibatnya mobil berwarna hitam dengan plat nomor DK 1223 LM ringsek dan terseret hingga belasan meter.
Penjaga palang pintu, Suto, 55 tahun, peristiwa itu terjadi ketika minibus yang dikemudikan oleh Kusno, 48 tahun, warga Krajan, Ambulu, Kabupaten Jember akan melintas dari arah lokasi wisata Rembangan.
Langsung ditabrak keseret mobilnya. Tapi penumpangnya 4 orang berhasil keluar dari dalam mobil, katanya orang-orang ada anak kecilnya umur 9 bulan.
Langsung ditabrak keseret mobilnya. Tapi penumpangnya 4 orang berhasil keluar dari dalam mobil, katanya orang-orang ada anak kecilnya umur 9 bulan
“Mobil hitam itu dari arah barat (dari wisata Rembangan plawangan) sudah saya tutup. Tiba-tiba mogok di tengah rel, dari arah utara sudah kelihatan kereta Sri Tanjung,” kata Suto
Melihat ada mobil mogok di tengah perlintasan Suto kemudian mengaku langsung memberi aba-aba dengan bendera merah, namun karena kereta kecepatan tinggi benturan tak terelakan terjadi.
“Langsung ditabrak keseret mobilnya. Tapi penumpangnya 4 orang berhasil keluar dari dalam mobil, katanya orang-orang ada anak kecilnya umur 9 bulan,” tuturnya.
Empat orang penumpang itu yakni pasangan suami istri Kusno dan Adi Wahyuningtyas serta dua anaknya yang masih balita.
Pengakuan Kusno ternyata berbeda dengan kesaksian penjaga palang pintu kereta api. Menurut Kusno saat peristiwa terjadi palang pintu rel belum ditutup sehingga dirinya tetap melintas.
Saat sampai tengah perlintasan, mobil yang dikemudikannya berpapasan dengan mobil lain.
”Belum ditutup perlintasannya tadi, pas sampai tengah rel papasan sama mobil lain saya kemudian berhenti menunggu mobil itu lewat. Setelah lolos mobil saya mogok,” kata Kusno usai dimintai keterangan dari pihak kepolisian.
Saat berusaha menyalakan mesin mobil ternyata dari arah utara terlihat KA Sri Tanjung. Sontak Kusno dan istrinya membawa keluar dua orang anaknya dari dalam mobil.
Selang satu menit kemudian setelah pasangan suami istri dan dua orang anaknya berhasil keluar menyelamatkan diri, mobil yang mogok itu langsung diterjang dan terseret hingga belasan meter.
Akibat diterjang kereta api, mobil tersebut rusak parah dengan bagian samping kiri ringsek. Kasus kecelakaan ini, dalam penyelidikan pihak kepolisian.
”Sopirnya masih kita mintai keterangan beruntung tidak ada korban jiwa, hanya kerugian material berupa mobil rusak,” kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jember, Inspektur Dua Kukun.