Jakarta - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan rencana pemindahan pemindahan ibu kota Republik Indonesia (RI) dari Jakarta ke Pulau Kalimantan, sudah melalui perhitungan dari segala sisi, termasuk sisi lingkungan.
"Itu sudah dihitung," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2019 seperti dilansir dari Antara.
Jadi, menurutnya tidak perlu khawatir pemindahan ibu kota akan berdampak negatif pada salah satu pusat paru-paru dunia tersebut. Sebab, sebelum mulai pembangunan ibu kota baru pasti akan dikaji lebih dulu oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Kan ada pertimbangan lingkungannya seperti apa. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah membuat kajian-kajian, pasti sudah dipikirkan," ujaranya.
Pada sidang bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Presiden Joko Widodo meminta izin pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan pada semua pihak yang hadir.
Permintaan ia sampaikan saat menyampaikan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI di ruang sidang bersama Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.
"Dengan memohon rida Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," ucap Jokowi.
Pemindahan ibu kota menurutnya bukan hanya simbol dari identitas sebuah bangsa. Pemindahan ini akan menjadi sebuah representasi kemajuan bangsa.
"Ini demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi. Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya," kata dia. []