Jakarta - Terkait dengan istilah Setan Gundul yang saat ini sedang hangat menjadi perbincangan antara elit politik, khususnya didalam kubu Capres Prabowo. Mungkin banyak yang tidak tahu, apa sebenarnya Setan Gundul itu?
Setan Gundul adalah mitologi dari Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur) yang lebih dikenal sebagai Setan Gundul Pringis atau Pecengis (menyeringai). Cerita dari mulut ke mulut di masyarakat mengatakan kalau Setan Gundul adalah setan yang berwujud kepala yang tidak memiliki tubuh, dan kepala itu bisa tetap hidup dengan raut wajahnya sedang meringis atau menyeringai.
Cerita seram yang beredar di masyarakat adalah ketika mereka melintas di sekitar pohon kelapa (di sungai atau pantai), tiba-tiba di dekat mereka ada pohon kelapa jatuh. Saat diperhatikan dengan seksama ternyata buah kelapa tersebut adalah kepala manusia yang sedang menyeringai kearah orang yang sedang melintas itu. Dan dalam sekejab, setan itu langsung menyerang.
Selain buah kelapa, mereka juga meyakini kalau setan gundul juga menjelma menjadi ayam yang berkeliaran di malam hari. Tentu saja tidak ada ayam yang bisa berkeliaran di malam hari karena ungas ini mengalami rabun saat gelap.
Sebutan lain dari setan ini adalah Kepala Gelinding, karena mereka bergerak atau mengejar dengan cara menggelindingkan kepala tersebut secara cepat, untuk kemudian menyerang dengan menggigit.
Banaspati
Bahkan versi yang lebih seram menyebutkan kalau Setan Gundul bisa berubah menjadi monster. Banyak yang percaya kalau saat marah, setan gundul akan semakin kuat dan berubah menjadi gumpalan api. Api yang ganas itu bisa menghancurkan korban yang sedang lari atau bersembunyi dimanapun juga secara terstruktur, sistematis, dan masif. Itulah yang disebut Banaspati.
Lalu apa hubungannya Setan Gundul dalam mitologi Jawa dengan Setan Gundul yang sekarang sedang menjadi perdebatan hangat itu? Entahlah. Mungkin hanya orang yang pernah melihat atau pernah dekat dengan si Setan Gundul itu saja yang bisa menjelaskan. []
Baca juga:
