Miris, Tenaga Medis di Situbondo Gunakan Jas Hujan

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto sudah mencoba meminta kepaada Pemprov Jatim adanya pengadaan APD untuk penanganan virus corona.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menggelar juma pers mengumumkan kondisi Kabupaten Situbondo pada penyeberan virus corona atau Covid-19. (Foto: Dokumen Tagar/Hermawan)

Situbondo - Petugas medis di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, belum memeproleh bantuan alat pelindung diri (APD). Padahal Kabupaten Situbondo telah ditetapkan sebagai zona merah setelah ditemukannya empat warga positif terjangkit virus corona atau covid-19.

Informasi yang dihimpun, sebagian besar tenaga medis di puskesmas tersebar di 17 kecamatan di Situbondo sampai saat ini masih menggunakan APD darurat berupa jas hujan yang dimodifikasi.

Saya sudah sampaikan permasalahan ini ke ibu gubernur. Dan mudahan-mudahan Pemprov Jatim bisa segera merespon keluhan kami.

"Kami mendapat laporan bahwa ada petugas medis di lapangan terpaksa menggunakan APD modifikasi, tentunya itu jelas sangat berbahaya," kata Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, Senin, 30 Maret 2020.

Menurutnya, saat ini telah ada empat warga Situbondo yang berada di beberapa wilayah, dinyatakan positif Covid-19, sehingga petugas harus melakukan pelacakan kontak erat terhadap orang-orang yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pasien.

Dadang mengatakan pihaknya juga telah menyampaikan masalah APD bagi petugas medis itu kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat rapat melalui konferensi jarak jauh.

"Saya sudah sampaikan permasalahan ini ke ibu gubernur. Dan mudahan-mudahan Pemprov Jatim bisa segera merespon keluhan kami," kata Dadang.

Selain menunggu bantuan dari Pemprov Jatim, Pemkab Situbondo juga sudah berusaha memesan APD sendiri, namun demikian masih belum ada kejelasan pengirimannya.

"Untuk saat sekarang kami dari Forkopimda hanya mendukung para petugas medis di lapangan, karena mereka bekerja dengan peralatan seadanya," ujarnya.

Bupati Dadang menambahkan, akan menggerakkan ibu-ibu PKK guna membuat masker dan nantinya akan dibagikan kepada masyarakat untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

"Kita juga menggerakkan ibu-ibu PKK untuk membuat APD. nantinya akan kita berikan ke masyarakat. Setidaknya ini membantu untuk pencegahan penyebaran covid-19," kata Dadang

Pemerintah dan jajaran Forkopimda Situbondo juga melakukan pengawasan ketat terhadap masyarakat pendatang dan masyarakat yang baru datang dari perantauan.

"Selain itu ide Pak Kapolres dan Pak Dandim selama ini berada dibarisan depan mencegah kontak fisik maupun kerumunan massa akan melakukan pengawasan ketat terhadap mangkalnya kendaraan pengiriman barang dari luar daerah, guna mengurai penyebaran virus corona," tuturnya.

Bupati BanyuwangiBupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama OPD lingkup Pemkab Banyuwangi jumpa pers terkait perkembangan Covid-19. (Foto: Tagar/Hermawan)

ODP di Banyuwangi Rata-rata Pekerja di Bali

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mencatat hingga hari ini Senin 30 Maret 2020, ada 190 masyarakat berstatus orang dalam pengawasan (OPD) virus corona atau covid-19. Dari Jumlah tersebut 80 OPD mempunyai riwayat bekerja di Bali.

“OPD di Banyuwangi ini hampir seluruhnya adalah masyarakat Banyuwangi datang dari luar kota. Ada 80 OPD kini dipantau mempunyai riwayat bekerja di Bali. Setelah mereka mengetahui penyebaran Covid-19 semakin massif, mereka memilih balik ke Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Kata Anas, selain 80 OPD, seorang pasien dinyatakan positif covid-19 di Banyuwangi sebelumnya juga bekerja di Bali. Setelah pulang ke Banyuwangi, pasien tersebut sakit dan memeriksakan diri ke rumah sakit. 

Namun lambat hari kesehatanya semakin memburuk, sehingga harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19.

“Sejak tanggal 22 Maret 2020 yang bersangkutan, berstatus sebagai pasien dalam perawatan (PDP). Tim medis langsung mengambil sempel darah pasien dan melakukan Rapid Test namun hasilnya negatif," ujarnya.

Meski pemeriksaan saat Rapid Test dinyatakan negatif, untuk mengetahui hasil lebih akurat lagi, tim medis menangani pasien positif Covid-19 mengirim sempel tersebut ke Balitbangkes Jakarta dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19.

Anas menambahkan Dinas Kesehatan Banyuwangi akan melakukan tracing atau pelacakan kepada masyarakat kontak langsung dengan pasien positif Covid-19. Hal ini dilakukan untuk mencegah lebih banyak lagi penyebaran virus corona di Banyuwangi.

“Kita terus lakukan tracing ya, terutama kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal pasien. Sedangkan untuk keluarga pasien, saat ini sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan telah masuk orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19,” kata Anas

Anas mengatakan saat ini pemerintah masih belum ada rencana melakukan karantina wilayah. Namun jika ada desa atau kecamatan di Banyuwangi yang menginkan karantina wilayah maupun Lockdown wilayah, agar berkordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah Kabupaten.

“Saya belum bisa mengambil keputusan untuk Lockdown wilayah,. Tapi untuk menerapkan social distancing, kita saat ini telah menutup sejmlah ruas jalan. Terutama jalan yang menuju tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian di Banyuwangi. Hal ini saya harapkan bisa membuat masyarakat Banyuwangi untuk tetap di rumah saja,”Pungkas Anas

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Wiji Lestariono mengatakan untuk kondisi kesehatan pasien positif Covid-19 sedang dirawat di RSUD Blambangan, menunjukan perkembangan yang baik. Kata dia, kondisi pasien saat ini stabil sehingga tidak menggunakan alat bantu pernafasan atau ventilator.

“Kondisinya semakin membaik dan stabil. Pasien sudah bisa makan sendiri dan sudah tidak memakai ventilator lagi. Tentu ini perkembangan yang sangat bagus,” ujar Wiji Letariono.

Berdasarkan data dari dari satuan tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, hingga Senin 30 Maret 2020, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 190 orang, PDP nihil, sedangkan pasien positif 1 orang. []

Berita terkait
1 PDP Situbondo Meninggal dalam Perawatan di Jember
Pemkab Jember hingga saat ini masih menetapkan status darurat Covid-19 dan belum memutuskan untuk KLB.
Kondisi Pasien Positif Corona di Banyuwangi
Satu pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
1 PDP Situbondo Positif Corona, Dirawat di Bondowoso
Kepala Dinkes Bondowoso mengungkapkan RSUD Koesnadi menerima rujukan tiga PDP dari Situbondo dan satu dinyatakan positif.
0
Demokrat: egah Polarisasi, Elit Politik Jangan Takut Berkompetisi
Demikian ditegaskan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterarannya pada Selasa, 28 Juni 2022.