MH Thamrin, Sosok yang Diabadikan Jadi Nama Jalan

Banyak yang tidak begitu mengenal sosok MH Thamrin yang diabadikan menjadi nama jalan, karena kiprahnya lebih banyak di Batavia.
Sumber (Foto: worldofalika.blogspot.com)

Jakarta - Bagi mereka yang ingin lebih mengenal sosok MH Thamrin, pahlawan yang diabadikan menjadi nama jalan, berikut ini Tagar menulis tentang  kiprah MH Thamrin pahlawan asli Batavia (sekarang Jakarta) itu. 

Mohammad Husni Thamrin adalah seorang blasteran Belanda Betawi yang lahir di Jakarta, 16 Februari 1894. Ayahnya, Tabri Thamrin, adalah seorang wedana. Sedangkan kakeknya adalah Ort, seorang warga Inggris yang memiliki hotel di Petojo dan menikah dengan perempuan Betawi bernama Noeraini.

Sedari kecil Thamrin ikut paman dari pihak ibu karena ayahnya meninggal, sehingga dia tidak menyandang nama Belanda. Saat itu Thamrin sudah menunjukan sifat pemimpin dan kedekatannya dengan rakyat jelata. 

Kiprah di Pergerakan Nasional

Pada tahun 1927, Muhammad Husni Thamrin ditunjuk sebagai anggota Volksraad oleh Gubernur Jenderal. Pada mulanya kedudukan itu ditawarkan kepada dua tokoh besar, Hos Cokroaminoto dan Dr. Sutomo, tetapi ditolak. Kemudian pilihan tersebut jatuh kepada MH Thamrin, karena pengalamannya sebagai anggota Gemeenteraad (semacam DPRD pada masa kolonial Belanda).

Saat menjabat sebagai anggota Volksraad, pemerintah Hindia Belanda bersikap lebih keras. Sikap itu diambil akibat pemberontakan 1926 dan 1927. Di sisi lain, langkah pergerakan nasional juga mulai berkembang dengan sepak terjang Bung Karno yang mendirikan PNI.

Karier MH Thamrin semakin terangkat dengan adanya insiden di Gemeenteraad, tentang kekosongan jabatan wakil wali kota. Pemerintah kolonial berniat memberikan jabatan itu kepada orang Belanda yang kurang berpengalaman. Tindakan pemerintah ini mendapat reaksi keras dari fraksi nasional. Bahkan terjadi pemogokan memprotes tindakan tersebut. Akhirnya, Muhammad Husni Thamrin yang mendapat jabatan itu dan diangkat sebagai wakil wali kota Batavia.

Selain itu, Thamrin juga salah satu tokoh penting dalam dunia sepak bola Hindia Belanda (sekarang Indonesia), karena pernah menyumbangkan dana sebesar 2000 Gulden pada tahun 1932 untuk mendirikan lapangan sepak bola khusus untuk rakyat Hindia Belanda pribumi yang pertama kali di daerah Petojo, Batavia (sekarang Jakarta).

Misteri Kematian MH Thamrin

MH Thamrin wafat pada tanggal 11 Januari 1941, setelah sakit beberapa waktu lamanya. Pada saat sakit, pemerintah kolonial berlaku represif terhadap Thamrin dan keluarganya. Polisi Belandan melakukan penggeledahan di rumahnya. 

Rumah MH Thamrin dijaga ketat oleh polisi, bahkan keluarganya juga dijaga tidak bisa keluar rumah, meskipun untuk ke sekolah. Tindakan polisi Belanda sangat menekan perasaan pahlawan Betawi itu dan menambah sakitnya parah. 

Laporan resmi pemerintah Hindia Belanda menyebutkan, MH Thamrin dinyatakan bunuh diri. Dan ada dugaan juga kalau dibunuh. Jenazahnya dimakamkan di TPU Karet, Jakarta. Pemakamannya dihadiri lebih dari 10000 pelayat, yang kemudian melakukan demo menuntut penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan.

Selalu Dikenang

Nama MH Thamrin diabadikan sebagai salah satu jalan protokol di Jakarta pada tahun 1970-an .

Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikan fotonya di pecahan uang kertas rupiah baru, pecahan Rp. 2.000,-. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.