Mesin Rusak, KMN Naili 10 Kandas di Laut Selayar

Sebelum kandas di TN Takabonerate, KMN Naili 10 dihantam cuaca buruk sehingga menyebabkan mesin rusak dan lambung kapal bocor.
Evakuasi KMN Naili 10 yang kandas di perairan TN Taka Bonerate, Selayar. (Foto: Istimewa/Tagar)

Selayar - Kapal Motor Nelayan (KMN) Naili 10 kandas di kawasan Taman Nasional (TN) Taka Bonerate, tepatnya di perairan Taka Lamungan, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Proses Evakuasi terhadap penumpang dan kapal tersebut dilakukan pada Senin, 6 Juli 2020 kemarin.

Proses evakuasi terhadap penumpang KMN Naili 10 saat itu dilakukan oleh petugas dan masyarakat desa setempat. Berdasarkan informasi dihimpun, penyebab karamnya kapal ini yakni cuaca ekstrem melanda kawasan laut Flores dan TN Taka Bonerate.

Hanyut terombang-ambing di tengah lautan selama lima hari. Akhirnya kandas di kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Taka Lamungan sejak hari Sabtu, 4 Juli pagi

"Angin terus berhembus kencang dari arah timur, ini pertanda musim Je'ne Kebo (musim angin timur) sudah mulai, biasanya sampai bulan Agustus," ujar Hamza, warga dalam kawasan TN Taka Bonerate.

Jagawana TN Taka Bonerate, Agusriadi melaporkan bahwa kapal tersebut bertolak dari Dobu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 28 Juni dengan tujuan ke Jakarta melalui Laut Flores. Agusriadi menyebut setelah melintas di Selat Binongko Sultra, mesin kapal bermasalah. Akhirnya pada 29 Juni 2020 kondisi mesin kapal semakin rusak parah.

"Hanyut terombang-ambing di tengah lautan selama lima hari. Akhirnya kandas di kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Taka Lamungan sejak hari Sabtu, 4 Juli pagi," kata Agusriadi dalam pesan WhatsApp yang diterima Tagar, Selasa, 7 Juli 2020.

Dilaporkan pula bahwa kondisi kapal pada bagian lambung kanan depan pecah, kapal miring 15 derajat yang menyebabkan badan kapal tersebut tenggelam.

"Karena kondisi cuaca yang ekstrem dengan ombak besar disertai angin kencang menyebabkan proses evakuasi sangat menyulitkan dan tidak memungkinkan untuk merapat langsung ke kapal," kata Agusriadi.

Semua penumpang kapal tersebut telah meninggalkan kapal menggunakan rakit emergency dan dalam kondisi hanyut saat ditemukan oleh tim penolong dari Desa Tarupa. Ia juga melaporkan bahwa muatan kapal tersebut berupa ikan berbagai jenis seperti ikan kakap merah, sunu, karapu dan ikan hiu (Mangium) yang dibekukan dalam lemari beku sebanyak 84 Ton akan dibongkar di Jakarta.

Adapun daftar manifest kapal tersebut sebanyak 13 orang yang terdiri dari 1 orang nahkoda dan 12 orang ABK. Nama-nama kru kapal KMN Naili 10 yakni nahkoda Capt Purnomo, Bass Kapal Kifli, Robertson, Febri, Usman, Ignasius, Ahmad Febrianto, Alfan Sanjaya, Rahmat Taufik, Ar Rudianto, Dimas Pratama, Gatan Maulana, Vincecus.

Agusriadi menambahkan bahwa kondisi kapal saat ini sudah pecah terbelah dua dan sebagian kru kapal sudah dijemput menuju Jakarta oleh kapal lainnya.

"Yang tinggal bertahan di Desa Tarupa hanya Nakhoda bersama Bass Kapal untuk mengumpulkan barang berharga bisa diselamatkan. Kru kapal sebelumnya beristirahat dikediaman H. Malik, Kepala Dusun Tinabo di Desa Tarupa," ucap Agusriadi. []

Berita terkait
Begini Kondisi Nenek yang Hilang di Hutan Selayar
Seorang nenek di Kepulauan Selayar hilang saat mencari kayu bakar di hutan, begini kondisinya saat ditemukan.
Niat Buang Hajat Kakek di Selayar Tewas Terbawa Arus
Diduga berniat buang hajat, seorang kakek meninggal karena terseret arus di Selayar.
29 Orang Terombang-ambing di Laut Kepulauan Selayar
29 orang penumpang terombang-ambing di tengah laut di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)