Menteri Malaysia Puji Nadiem Makarim Hapus UN

Menteri Pendidikan Malaysia Dr Mazlee memuji langkah Nadiem Makarim untuk hapus Ujian Nasional (UN) pada 2021.
Menteri Pendidikan Malaysia Dr Mazlee Bin Malik (Berdasi). (Foto: Antara/Agus Setiawan)

Kuala Lumpur - Menteri Pendidikan Malaysia Dr Mazlee Bin Malik memuji rencana Menteri Pendidikan Indonesia Nadiem Makarim yang akan menghapus Ujian Nasional (UN) pada 2021.

"Saya kira itu tindakan wajar dan bijak dari Kemendikbud Indonesia dan ini bukan sesuatu yang baru karena di negara-negara maju sudah lama dilaksanakan, demikian pula di Malaysia dan Singapura," ujar Mazlee di Kementerian Pendidikan Malaysia, Putrajaya, Jumat, 13 Desember 2019, seperti diberitakan Antara

Mazlee melihat pembinaan holistik para pelajar sebagai tolak ukur yang paling penting.

"Seorang pelajar itu harus menargetkan karirnya untuk lulus bukan hanya dilihat dari ujiannya semata-mata, namun juga pencapaian kemahiran aktifitas dan juga ruang kreatifitas serta inovasi," kata Mazleen.

Kita tidak ada ujian wajib tetapi yang kita adakan adalah penilaian secara terintegrasi kepada setiap murid.

Dia mengungkapkan ke depan di negaranya tersebut akan menggunakan big data dan kecerdasan buatan (artificial inteleligent) untuk memprofil setiap murid.

"Berdasarkan ini ketika mereka dihadapkan untuk mengambil jurusan ada informasi awal hingga penghujungnya yang bisa memberitahu bidang mana yang paling cocok. Ini akan diberlakukan satu tahun lagi," katanya.

Pada kesempatan tersebut dia juga menceritakan kalau di kelas 1, 2 dan 3 Sekolah Dasar (Darjah), pihaknya tidak melakukan ujian wajib. 

"Kita tidak ada ujian wajib tetapi yang kita adakan adalah penilaian secara terintegrasi kepada setiap murid. Ini yang berlaku di negara-negara maju. Jadi pada peringkat tiga tahun di awal, kita tumpukan pada membaca," ucapnya. 

Dia juga menuturkan pihaknya juga akan memberlakukan kemahiran berpidato di sekolah yang ada di Malaysia 

"Sekolah-sekolah Malaysia kita adakan sudut-sudut pidato, dimana setiap murid akan dinilai kemahirannya berpidato di khalayak umum," ujar Mazlee.

Dia mengatakan apa yang mereka baca dibagikan oleh guru untuk dinilai secara bertahap, sehingga pada penghujungnya anak-anak tidak sekedar bisa membaca tetapi paham apa yang mereka baca. 

"Selain itu mereka mempunyai kemahiran kritikal mampu menilai apa yang mereka baca dan sejauh mana keperluan bagi kehidupan mereka. Ini yang paling dasar," ujarnya.

Untuk menggalakkan budaya membaca, kata dia, pihaknya meminta semua yang ada di kementerian melakukan penilaian kepada pejabatnya (pegawai) untuk kenaikan pangkat harus disertai dengan bahan bacaan mereka.

"Buku apa yang telah mereka baca dan konteks bahan bacaan juga penting, kita tidak menafikan konten fiksi karena bermanfaat untuk membangun ruang kreatif tetapi juga bacaan fakta atau saintifik," tutur Mazlee.

Dia menyampaikan khusus anak SD yang diutamakan itu literasi saintifik, terutama cara berpikir mereka. Hal ini penting dilakukan supaya anak-anak tidak kesulitan menyelesaikan masalah.

"Jadi dari awal kita ingin membangun santifik mindset atau saintifik mentality," ujar Menteri Pendidikan Malaysia Dr Mazlee. []

Baca juga:

Berita terkait
Denny Siregar Sepemikiran Nadiem Makarim
Pegiat media sosial Denny Siregar sepemikiran dengan Mendikbud Nadiem Makarim bahwa dunia tidak membutuhkan anak-anak yang jago menghafal.
Plus Minus Ide Nadiem Makarim Ujian Nasional Dihapus
Tak ada lagi ujian nasional di Indonesia pada 2021. Rencana Nadiem Makarim ini ada yang menyambut sukacita, ada pula yang berduka. Apa alasannya?
Masukan untuk Merdeka Belajar Nadiem Makarim
Saya membaca press release Kemendikbud yang dipimpin Nadiem Makarim hari ini. Saya ingin memberikan masukan konstruktif. Opini akademisi UGM.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.