Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berencana mengimplementasi kebijakan jalan tol yang berkelanjutan (sustainable toll road policy).
Hal ini disampaikan dalam Seminar Pengelolaan Jalan Tol Berkelanjutan di Auditorium PUPR Jakarta, Jum'at, 2 Agustus 2019 siang.
Menurut Basuki, konsep pembangunan jalan tol yang berkelanjutan harus dikoordinasikan dengan stakeholder terkait baik dari dalam maupun luar Kementerian PUPR.
"Konsep yang kita tawarkan harus disepakati dengan BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) sehingga dapat efektif dan tidak sekedar menjadi paperwork. Sebelum diimplementasikan didiskusikan dulu. Begitu disepakati langsung diimplementasikan," ujar Basuki.
Kita harus beyond SDM. Kami sepakat bahwa kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik tapi juga dengan art.
Tidak hanya membangun dengan konsep berkelanjutan, Menteri Basuki juga mengatakan penggunaan jalan tol tidak hanya sekedar sarana transportasi namun menjadi etalase promosi kesenian dan kebudayaan lokal Indonesia.
"Kita harus beyond SDM. Kami sepakat bahwa kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik tapi juga dengan art. Kami menggunakan art lokal di tempat proyek PU," tambah Basuki.
Menteri Basuki juga memaparkan tidak hanya di jalan tol, namun hampir di seluruh proyek kementerian nya, seperti bendungan dan jembatan.
Dalam perjalanan pengelolaan jalan tol, Menteri Basuki memaparkan pembangunan ruas jalan tol baru maupun pengelolaan tol yang sudah ada memperhatikan kegiatan ekonomi lokal masyarakat setempat.
Untuk itu, Kementerian PUPR mendorong setiap rest area jalan tol harus lebih banyak dikelola masyarakat setempat. "Kalau keadaan ekonomi lokal sekarang sudah kita atur untuk 70% dikelola pemilik usaha lokal," ujar Basuki. [Advertorial PUPR]