Jakarta - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi merespons protes dari berbagai kalangan termasuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menyebut jabatannya kini sepatutnya diisi oleh ulama NU. Menurut dia, bentuk penolakan di negara demokrasi sah-sah saja.
"Mana ada, hehehe itu kan biasa. Makanya yang biasanya gini, kok sekarang gini. ya tinggal menjelaskan itu aja, kalau nolak enggak lah. Orang misinya saya dengan kita semua sama kok," kata Fachrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Kamis 24 Oktober 2019.
Namun, kata Fachrul, penolakan tersebut tidak akan mengganggu kinerjanya membidangi Kementrian Agama. Pasalnya niatnya sejalan dengan misi pemerintah memberantas radikalisme.
"Punya misi yang sama bagaimana membangun umat, bagaimana membangun bangsa," ucapnya.
Diketahui Ketua PBNU Robikin Emhas kecewa atas keputusan Jokowi memilih Menag bukan dari kalangan NU. Menurut Robikin, sejumlah pengusurus NU lainnya dan kiai di berbagai daerah juga merasakan hal yang sama dengan nada protes.
Robikin menyebut, NU saat ini telah memiliki program khusus terkait isu radikalisme. "Oh iya pasti, program ada. Sama-sama ya itu kan program kita bersama. Radikalisme kan bahaya buat kita, bahaya ga? Bahaya," tuturnya.
Diketahui sebelumnya Menteri Agama 2014-2014 dijabat oleh Lukman Hakim Saifuddin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Kini, posisi dijabat oleh Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dengan latar belakang Wakil Panglima TNI periode 1999-2000.