Mentan Jamin Stok Pupuk Bersubsidi di Musim Tanam II

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan stok pupuk bersubsidi di musim tanam kedua tahun ini aman.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengecek stok pupuk di gudang PT Pupuk Kaltim di Sulawesi Utara. Stok pupuk bersubsidi dipastikan aman menghadapi musim tanam kedua tahun ini. (Foto: Kementan)

Semarang - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berkomitmen menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi guna menyukseskan upaya peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani. Termasuk menjamin stok pupuk guna menghadapi musim tanam kedua tahun ini. 

Hal tersebut disampaikan Mentan SYL saat melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Utara (Sulut), Minggu, 30 Agustus 2020. Dan kunjungan itu, SYL menggelar inspeksi mendadak (sidak) stok pupuk subsidi di gudang PT Pupuk Kaltim.

"Stok pupuk subsidi dalam musim tanam saat ini hingga ke depan cukup. Distibusi pupuk subsidi ke semua daerah, khususnya Sulawesi Utara, kami pantau dan jamin sampai ke petani," kata dia. 

Stok pupuk subsidi dalam musim tanam saat ini hingga ke depan cukup.

Dalam kesempatan itu, Mentan SYL meminta Pupuk Kaltim untuk mendistribusikan stok pupuk yang ada di gudang ke petani wilayah sekitar Provinsi Sulut. Sebagaimana Permentan Nomor 10 Tahun 2020, pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani yang bergabung dalam kelompok tani yang telah menyusun e-RDKK.

"Distribusi penyaluran pupuk bersubsidi harus didukung data akurat berbasis Nomor Induk Kependudukan. Konsentrasi kami bersama pemerintah daerah adalah mendorong terus petani agar ketersediaan pangan terjamin baik di musim tanam I dan sekarang masuk musim tanam II. Musim kemarau pun kami pastikan pupuk aman," tutur dia.

Menurut SYL, ada tiga hal utama yang diprioritaskan dalam menjamin ketersediaan pangan, yakni penggunaan varietas unggul, ketersediaan pupuk dan ketersediaan jamin. Alokasi pupuk menjadi perhatian utama mengingat sebelumnya masih ada beberapa daerah yang belum mendapatkan distribusi pupuk.

"Bapak Presiden Jokowi sudah perintahkan untuk melakukan perubahan melalui Pupuk Indonesia untuk mendeteksi yang kuat agar sisa stok yang digunakan untuk musim tanam kedua," tuturnya.

"Jadi saya sangat terbantu dengan melihat stok pupuk di Sulawesi Utara ini karena bisa dialokasikan secara terstruktur ke daerah-daerah agar tidak terjadi tumpah tindih dan penentuan petani penerima pupuk subsidi berjalan sesuai kriteria penguasaan lahan di bawah 2 hektar dan tidak terjadi kebocoran penerima yakni justru perusahaan besar atau perorangan yang menguasai lahan ribuan hektar," sambung SYL.

Baca juga: 

Direktur Pupuk dan Pestisida Kementan Muhammad Hatta menambahkan pihaknya terus menjamin penyaluran pupuk bersubsidi. Terlebih saat ini masuk musim tanam kedua tahun 2020 ini. 

Penyaluran pupuk subsidi saat ini sudah mencapai 40,78 persen dari total alokasi yang ditetapkan pemerintah sebesar 7,9 juta ton pada 2020.

Jawa Timur menjadi daerah dengan realisasi penyaluran pupuk subsidi terbesar, sebanyak 674.345 ton. Disusul Jawa Tengah dengan 546.034 ton dan Jawa Barat 402.597 ton. Dan untuk penyaluran pupuk di Sulawesi Utara dipastikan tidak ada kendala.

"Ketersediaan pupuk bersubsidi sampai dengan saat ini masih aman, dan distribusinya pun aman, karena menyangkut masalah ketahanan pangan," kata Hatta. []

Berita terkait
Mentan Yasin Limpo Tarik Lagi Aturan Ganja Tanaman Obat
Mentan Yasin Limpo mencabut Kepmentan soal aturan yang menetapkan ganja sebagai tanaman obat.
Respon Mentan Polemik Pupuk Langka di Bantaeng
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong petani Bantaeng untuk memanfaatkan pupuk organik dibandingkan pupuk subsidi dari pemerintah.
Ditjen Hortikultura Kementan Kunjungi Garut
Ditjen Hortikultura Kementan Kunjungi Garut untuk koordinasi mengenai perkembangan bidang pertanian khususnya di bidang hortikultura
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.