Denpasar - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mengklaim program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) mampu membantu warga, khususnya di Provinsi Bali di tengah pandemi Covid-19. Dengan adanya JPS, warga tetap bisa menjaga daya beli.
Juliari mengaku di tengah pandemi Covid-19 ini, pemerintah mengelontorkan sejumlah bantuan sosial kepada warga terdampak Covid-19.
"Hal ini sesuai amanat Presiden Republik Indonesia tentang kebijakan untuk memberikan jaring pengaman sosial (JPS) dalam rangka penanganan Covid-19.
"Dengan bantuan sosial ini diharapkan akan mendukung dan menggerakkan ekonomi lokal, mendorong pertumbuhan ekonomi setempat, sehingga diharapkan dapat mengatasi permasalahan permasalahan akibat pandemi virus corona," ujarnya saat secara langsung menyerahkan bantuan di Karangasem Bali, Jumat, 21 Agustus 2020.
Juliari mengaku Kemensos diberikan tugas untuk menyalurkan Bantuan Sosial Tunai. Kebijakan tersebut diambil untuk melakukan penyelamatan atas kondisi penurunan daya beli masyarakat Indonesia dan untuk menjaga kesehatan masyarakat di tengah Covid-19.
Baca juga:
- Harapan Mensos soal BST Rp 6,2 Miliar di Kulon Progo
- Mensos Juliari Cek Penyaluran BST Kabupaten Sukabumi
- Mensos Juliari Cek Penyaluran BST di Kabupaten Garut
"Hal ini sesuai amanat Presiden Republik Indonesia tentang kebijakan untuk memberikan jaring pengaman sosial (JPS) dalam rangka penanganan Covid-19," tuturnya.
Bansos Sosial Tunai adalah bantuan berupa uang yang diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, dan/atau rentan yang terkena dampak Wabah Covid-19.
Bantuan Sosial tersebut disalurkan kepada sembilan juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai bantuan sebesar Rp 600 ribu per KPM per bulan untuk April sampai dengan Juni, dan Rp 300 ribu per bulan untuk bulan Juli sampai dengan Desember.
Selain itu, ada juga KPM penerima Program Sembako akan diberikan tambahan bantuan berupa Bantuan Sosial Tunai sejumlah Rp500 ribu khusus bagi penerima program Sembako Non PKH atau BPNT Murni, diberikan sekali di bulan Agustus atau September untuk 9 juta KPM.
Di Provinsi Bali, kata Juliari, jumlah penerima Bantuan Sosial Tunai sejumlah 99.653 KPM dengan penyalur PT Pos Indonesia dan 8.960 KPM dengan penyalur Himbara tersebar di 9 Kabupaten/Kota.
"Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, penyaluran Bantuan Sosial Tunai dan Program Sembako diharapkan berjalan dengan baik, dan memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan KPM," kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Sementara itu, warga Desa Padang Bai, Karangasem, Bali, Ni Nyoman Yenni mengatakan bantuan dari pemerintah selama ini sangat membantu keluarganya untuk bertahan hidup di masa pandemi.
"Saya terima bantuan yang lalu Rp600 ribu per bulan. Sangat lumayan sekali buat keluarga kami dengan 4 orang anak yang hidup di Bali," ujarnya.
Yenni mengaku saat pandemi Covid-19, untuk mendapatkan penghasilan sangat susah. Yenni mengaku jika biasanya, ia mampu menjual 50 ekor ikan pindang, tetapi di masa pandemi sangat susah.
"Biasanya suami melaut saya jualan ikan pindang 50 ekor dulu laris tapi sekarang susah pembeli. Padahal kami harus beli canang untuk sembahyang tiap hari. Jadi sangat terbantu sekali, setidaknya urusan sembahyang tiap hari kami tak terlalu berat," ujar Ni Nyoman Yenni. []