Pulihkan Wisata Bali, Industri Cruise Coba Bangkit

Sejumlah pelak pariwisata di Bali mencoba bangkit setelah terkena imbas pandemi Covid-19, salah satunya yang dilakukan industri kapal pesiar.
Perusaaan pelayaran wisata, Sea Safari Cruise kembali beroperasi di masa recovery pariwista Bali pertengahan Agustus 2020. (Foto: Tagar|Nila Sofianty).

Badung - Industri pariwisata Bali seakan masih tertatih tatih bangkit menyusul pandemi yang menghantam dunia. Meski secara resmi wisatawan nusantara telah diperbolehkan berplesir ke Bali,  awan mendung masih menggelayuti para pelaku pariwisata di Bali.

Sejumlah pelaku pariwisata mulai mencoba bangkit setelah berusaha keras mempertahankan usahanya untuk tetap berdiri meski limbung dihantam badai pandemi. Hal yang sama juga dilakukan pelaku di industri kapal pesiar atau cruise di Bali. Salah satunya adalah Sea Safari Cruise yang setelah enam  bulan tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19, akhirnya kembali dibuka untuk trip Pirate Dinner Cruise yang dimulai sejak pertengahan  Agustus 2020 ini. Trip pirate dinner adalah paket makan malam sambil berlayar dengan tema bajak laut.

Sebelumnya target market lebih kepada wisatawan asing khususnya China, Eropa, Australia dan lainnya,  kini sementara waktu hanya mengandalkan wisatawan nusantara.

Baca Juga: Youtuber Tina Bule Bantu Dongkrak Pariwisata Bali 

Menurut Director of Sales and Marketing Sea Safari Cruise, Eva Tanudjaja,  meski sudah mulai beroperasi, untuk jumlah penumpang, masih dibatasi sebagai upaya menjaga sosial distancing antar penumpang. “Sejak Sabtu tanggal 15 Agustus 2020 sudah beroperasi dengan menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Dari sebelumnya kapasitas kapal 300 orang, kini dikurangi untuk tetap menerapkan sosial distancing. Pada trip perdana, jumlah penumpang hanya 92 orang dan itu sudah maksimal,” ujarnya kepada Tagar, Kamis, 20 Agustus 2020.

Menurut Eva, khusus pirate dinner perdana kembali beroperasi setelah hampir enam  bulan ditutup. “Pada trip perdana, kami menjalankan protokol kesehatan (Prokes-red) sesuai anjuran pemerintah kepada tamu dan staf. Tak hanya itu, kapasitas kapal juga kita kurangi sampai 70%,”  tuturnya.

Jadi yang bukan KTP Bali untuk ikut Pirate Dinner Cruise,  harus  tunjukkan hasil rapid test non reaktif yang masih berlaku.

Ia menambahkan, setelah dibukanya destinasi Bali untuk memulai aktivitas pariwisata bagi wisatawan nusantara, Sea Safari Cruise sejak Agustus 2020 siap menerima kedatangan tamu dengan semua protokol kesehatan di tatanan kehidupan baru. "Dengan harapan kami dapat mengambil bagian untuk memulihkan pariwisata Indonesia khususnya Bali pada masa pandemi Covid-19 ini. Sebelumnya target market lebih kepada wisatawan asing khususnya China, Eropa, Australia dan lainnya,  kini  sementara waktu hanya mengandalkan wisatawan nusantara," ucap Eva.

Lebih lanjut menurut Eva, Sea Safari Cruise melalui layanan Pirate Dinner Cruise merupakan satu-satunya perusahaan wisata kapal phinisi yang co-branding dengan Kementerian Pariwisata Indonesia menerapkan program Cleanliness, Health, and Safety (CHS). Penerapan CHS diantaranya desinfektan seluruh area kapal sebelum dan sesudah trip, tersedianya wastafel dan hand sanitizer di area yang mudah terjangkau oleh tamu.

Industri CruiseSalah satu kegiatan yang digelar kapal pesiar Sea Safari Cruise dalam memperkenalkan budaya Bali untuk menarik minat wisatawan. (Foto: Tagar|Nila Sofianty),

Untuk keamanan pengunjung, pihaknya mewajibkan penggunaan masker. Masker akan disiapkan oleh pihak Sea Safari Cruise. Selain itu, juga diterapkan social distance di seluruh area kapal dengan mengurangi 50% dari kapasitas.

Tak hanya pengunjung, para crew juga wajib menggunakan masker atau face shield dan sarung tangan dalam melaksanakan pekerjaannya. "Juga ada pengecekan suhu tubuh bagi para crew dan tamu yang akan memasuki wilayah kapal," beber Eva.

Manajemen kapal juga bekerjasama dengan rumah sakit di wilayah operasional untuk emergency case, semua SOP yang dijalankan oleh Sea Safari Cruise dilaksanakan sesuai dengan Kementerian Kesehatan dan tidak lupa melihat standar Internasional yang berlaku.

Menerapkan protokoler CHS juga di dalam lingkungan kantor Sea Safari Cruise dan menerapkan rapid-test mandiri secara rutin untuk para staf dan crew. “Kami wajibkan tamu menunjukkan hasil non reaktif rapid test. Hasil rapid test kita minta tunjukkan bagi tamu yang tidak ber-KTP Bali. Jadi yang bukan KTP Bali untuk ikut Pirate Dinner Cruise,  harus  tunjukkan hasil rapid test non reaktif yang masih berlaku,” tuturnya.

Baca Juga: Pariwisata Bali Dibuka, Garuda Yakin Okupansi Naik 

Untuk menggaet minat wisatawan nusantara, Sea Safari Cruise memberikan harga promo diskon 80%  dari harga normal sebelumnya Rp 605.000 menjadi  hanya Rp 178.000. Namun menurut Eva,  pihaknya menjamin tidak mengurangi kualitas pelayanan, menu makanan dan fasilitas yang diberikan kepada tamu. Promo Rp 178 ribu diberikan sampai akhir September mendatang []

Berita terkait
Bantu Pulihkan Wisata Bali dengan Saring Berita Hoaks
Kalangan media diminta bisa membantu menyaring berita hoaks mengenai Covid-19 untuk membantu pemulihan sektor pariwisata.
Industri Wisata Bali Butuh Dukungan Promosi Semua Lini
Industri pariwisata Bali di masa new normal membutuhkan dukungan semua lini untuk membantu mempromosikan cara baru berwisata.
Persiapan Bali Sambut Wisatawan Mancanegara
Dinas Pariwisata Bali membentuk tim verifikator bertugas melakukan verifikasi kesiapan destinasi wisata untuk protokol kesehatan.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina