Jakarta – Pemerintah melalui Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro terus mengupayakan berbagai cara agar pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat berperan besar dalam ekonomi digital.
“Beragam langkah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus segera dilakukan, diantaranya memberikan perhatian kepada UMKM untuk mengantisipasi resesi di kuartal II/2020,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 7 Agustus 2020.
Bambang menambahkan, banyak UMKM yang tidak dapat bertahan selama masa pandemi dan terpaksa harus gulung tikar.
“UMKM yang bertahan adalah UMKM yang sudah terpapar ekonomi digital. Harapannya ekonomi digital dapat menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional kedepannya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menristek juga menyebut berdasar hasil kajian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada sepanjang 2020 terjadi penurunan penjualan produk UMKM sebesar 94.69 persen.
“Yang tetap itu hanya 2,65 persen, yang meningkat juga 2,65 persen. Mayoritas UMKM memiliki kerentanan dalam waktu enam bulan ke depan, yang pada akhirnya berujung pada kemiskinan,” tuturnya.
“Oleh sebab itu, peningkatan daya beli menjadi kunci memulihkan perekonomian. Hal tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menjaga permintaan di dalam negeri dalam,” sambung dia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II/2020 anjlok ke level minus 5,32 persen. Padahal, pada kuartal I/2020 pertumbuhan masih bertengger di angka 2,97 persen.