Menpora Rancang Road Map Benahi Sepakbola Indonesia

Menpora Zainudin Amali mengaku Indonesia mencoba untuk mencontoh Vietnam yang berhasil memajukan sepakbola dalam kurun waktu 10 tahun.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali saat diwawancari usai membuka Muktamar XI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Kota Malang, Rabu 11 Desember 2019. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Kekalahan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 di Final SEA Games 2019 Filipina memperpanjang rekor kehilangan emas menjadi 29 tahun. Evaluasi dan pembenahan pun akan dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI untuk cabang olahraga (cabor) tersebut.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali mengatakan pihaknya sedang menyusun road map (rencana pelaksanaan kegiatan) pengembangan sepakbola nasional. Selain itu, dia juga menyampaikan sedikit banyak sudah belajar ke Vietnam dalam pengembangan sepakbolanya.

"Tidak bisa instan. Harus panjang sampai dengan tim sekarang lebih dari 10 tahun. Kita juga harus lakukan hal yang sama dengan Vietnam," ujarnya saat diwawancarai usai menghadiri Muktamar XI KAMMI di Kota Malang, Rabu 11 Desember 2019 malam.

Zainudin menceritakan, beberapa waktu lalu sudah bertemu dan sharing dengan Menteri Olahraga Vietnam dan pengurus sepakbolanya. Dikatakannya bahwa persiapan peraih peringkat 3 SEA Games 2019 itu sudah sejak 10 tahun yang lalu.

Tidak bisa instan. Harus panjang sampai dengan tim sekarang lebih dari 10 tahun.

"Tidak ada pengukiran prestasi dari kerja yang instan, harus jangka panjang yang terstruktur. Tentu juga punya arah yang jelas dan akan kita lakukan untuk sepakbola Indonesia," tutur mantan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur itu.

Apalagi, cabor sepakbola menurutnya sudah memiliki Instruksi Presiden (Inpres) No 3 Tahun 2019. Sehingga, dia percaya jika ada evaluasi dan pembenahan untuk lebih baik kedepannya.

"Ini satu-satunya cabang yang punya Inpres. Makanya, saya dan Menko PMK dan stakeholder sedang menyusun road map pengembangan sepakbola nasional," kata dia.

Terkait road map tersebut, Zainuddin menjelaskan tanggungjawabnya bukan hanya di PSSI. Melainkan semua stakeholder, Kementerian dan lembaga terkait di dalam Inpres tersebut diberi tanggungjawab.

"Kita sama-sama, bukan tanggung jawab satu pihak yaitu PSSI saja. Tapi, semua stakeholder di dalam inpres itu tadi," ucapnya.

Dia mencontohkan ada kekurangan lapangan. Menteri ATR BPN yang bertugas mencari lahan yang kemudian Menteri PUPR bertugas membangunnya. Sedangkan Menteri Kesehatan bertugas menjaga kesehatan dan gizi atlet serta Menteri Pendidikan bertanggung jawab dengan sekolah atletnya.

"Tidak mungkin kan atlet bisa makan sama dengan siswa atau mahasiswa yang biasa. Kemudian, tidak bisa yang satunya jeblok dan satunya anjlok pendidikannya karena alasan menjadi atlet. Maka, kita harus pikirkan itu," tuturnya.

Terlepas dari itu, Zainuddin tetap memuji para atlet Indonesia di SEA Games 2019. Menurutnya, mereka sudah berusaha maksimal dengan menempati peringkat empat perolehan medali. Tim merah putih berhasil mengoleksi 72 medali emas, 84 perak, dan 111 perunggu dengan total perolehan 266 medali. []

Berita terkait
Atlet Difabel Jatim Keluhkan Minim Perhatian Pemprov
Atlet Paralympic Jatim meminta dukungan DPRD Jatim agar bisa mengikuti Pekan Paralympic Nasional (PPN) November 2020 di Papua.
Menpora Pastikan Bonus Atlet SEA Games Sudah Aman
Menpora Zainudin Amali mengaku sudah berkoodinasi dengan Menkeu untuk mengyiapkan bonus atlet yang meraih medali di SEA Games Filipina 2019.
PT KAI Kerahkan 12.931 Petugas Amankan Titik Rawan
PT KAI mendata terdapat 351 titik rawan bencana serta kriminal di seluruh Jawa dan Sumatera yang perlu mendapatkan perhatian ekstra.
0
Dalam Dua Hari, Vaksinasi PMK Tembus 58 Ribu Dosis
Pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit PMK.