Menkominfo Koordinasi dengan KPU Soal Kebocoran Data

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, mengatakan sudah berkoordinasi dengan KPU dan BSSN soal dugaan kebocoran data pemilih.
Ilustrasi hacker. (Foto: Antara/Shutterstock)

Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, mengatakan sudah berkoordinasi dengan KPU (Komisi Pemilihan Umum), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) soal dugaan kebocoran data pemilih.

"Saya sudah berbicara dengan Ketua KPU mas Arief Budiman dan akan ditindak lanjuti koordinasi antara KPU, Kominfo dan BSSN untuk melalukan penyelidikan teknis untuk menjaga perlindungan data khususnya data pribadi," ujar Johnny kepada Antara, Jumat, 22 Mei 2020.

Johnny menjelaskan dalam melaksanakan undang-undang pemilihan umum, pemerintah berkewajiban menyerahkan perkiraan data penduduk yang memenuhi syarat sebagai pemilih kepada KPU Pusat.

Oleh karena itu, Johnny mengatakan mekanisme pengiriman, pengolahan, penyimpanan, dan pengungkapan data calon pemilih perlu diperhatikan keamanannya.

"Kemenkominfo sudah berbicara perihal dugaan kebocoran data tersebut dengan Ketua KPU. Sebagai tindak-lanjut Kominfo, KPU bersama BSSN, akan segera melakukan peningkatan keamanan dan menelusuri penyebab kejadian ini," kata Johnny.

Johnny menuturkan tidak hanya melakukan penguatan dan pembaruan sistem keamanan, namun diperlukan pula payung hukum yang memadai.

"Untuk itu, kami berharap bahwa proses politik pembahasan RUU PDP di DPR RI dapat segera dilakukan. Kami meyakini DPR RI juga mempunyai pandangan yang sama dimana RUU PDP perlu segera diselesaikan," ujar Johnny.

Johnny mengatakan, saat ini Kominfo sedang menyiapkan Pusat Data Nasional Pemerintah yang akan mengintegrasikan data-data pemerintah dengan sistem keamanan yang berlapis dan yang memadai sesuai standard keamanan yang berlaku.

"Diharapkan pusat data tersebut akan mencegah terjadinya perpindahan data dari satu lembaga kepada lembaga lainnya dan akan memperkuat ketahanan data dan informasi nasional," kata Johnny.

Hacker Bobol Data KPUKlaim hacker yang membobol jutaan data warga Indonesia dari KPU. (Foto: tangkapan layar akun @underthebreach)

Sebelumnya, pada Kamis (21/5/2020) peretas mengklaim telah membobol 2,3 juta data warga Indonesia dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Informasi itu datang dari akun @underthebreach yang sebelumnya mengabarkan kebocoran data e-commerce Tokopedia di awal bulan ini.

"Aktor (peretas) membocorkan informasi 2.300.000 warga Indonesia. Data itu termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan lainnya," cuit @underthebreach.

Tidak hanya itu, peretas juga mengklaim akan membocorkan 200 juta data lainnya.[]

Berita terkait
Klaim Hacker yang Bobol Jutaan Data KPU
Seorang hacker atau peretas mengklaim telah membobol 2,3 juta data warga Indonesia dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Gawat Jutaan Data Pemilu Indonesia Bocor di Dark Web
Indonesia CISSReC menyebutkan data warga Indonesia ditawarkan secara gratis di forum internet, Raid Forums.
15 Juta Data Pengguna Tokopedia Dibobol Peretas
Tokopedia sedang menyelidiki dugaan peretasan yang mengakibatkan sebanyak 15 juta data pengguna mereka bocor ke tangan hacker
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu