Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto menyatakan, saat ini pemerintah sedang menyusun regulasi tentang pemberian vaksin virus Korona secara mandiri yang diberikan perusahaan kepada karyawannya.
Karena itu akan mengatur pembelian oleh sektor-sektor industri tertentu, dan itu akan diberikan kepada karyawan secara gratis juga.
“Terkait dengan persiapan untuk akselerasi vaksin di mana akselerasi melalui program mandiri sedang dipersiapkan regulasinya. Karena itu akan mengatur pembelian oleh sektor-sektor industri tertentu, dan itu akan diberikan kepada karyawan secara gratis juga,” kata Airlangga dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 22 Januari 2021.
Menko Airlangga menjelaskan, vaksin Covid-19 tersebut nantinya diberikan gratis oleh pemerintah kepada setiap perusahaan yang ingin melakukan vaksinasi ke karyawannya.
“Jadi beberapa hal yang terkait teknis akan dipersiapkan dan itu juga dimintakan agar sumber daripada vaksinnya berbeda dari vaksin yang gratis,” ungkapnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebelumnya telah membuka peluang untuk dilakukannya vaksin secara mandiri. Dalam hal ini, pertimbangan Jokowi adalah untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di dalam negeri.
Menurut Menko Airlangga, pernyataan ini lantaran ada perusahaan yang bertanya kepada Presiden bagaimana caranya untuk mempercepat vaksinasi tersebut.
- Baca juga : Kebijakan PKKM, Airlangga: Ini Bukan Pelarangan Kegiatan
- Baca juga : Airlangga: 2021 Perekonomian Indonesia Masuk Jalur Positif
“Ada yang bertanya bagaimana mempercepat lagi, tanya perusahaan menyampaikan ‘pak bisa enggak vaksin mandiri’. Ini yang baru kita akan putuskan,” sebut Jokowi.
Presiden Jokowi menegaskan, vaksinasi Covid-19 secara mandiri memang usulan yang bagus. Sebab hal tersebut bagian dari upaya mempercepat dalam mengatasi pandemi virus Korona yang sedang terjadi di tanah air.
“Karena apa kita perlu mempercepat perlu sebanyak-banyaknya. Apalagi biayanya ditanggung perusahaan sendiri, kenapa tidak,” ucapnya. []
