Jakarta - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pandemi Covid-19 belum tentu dapat selesai hanya dengan mengandalkan vaksinasi.
Menurutnya, hingga kini belum ada merebaknya wabah bisa diselesaikan hanya dengan proses pemberian vaksin kepada warga.
“Kalau misalnya vaksinasi selesai, bukan saya menakut-nakuti ya, tapi apakah akan beres? Belum ada contohnya,” ujarnya saat melakukan diskusi virtual di YouTube PRMN SuCi, pada Jumat, 22 Januari 2021.
Mungkin ini beres. Tetapi, WHO bilang strategi ada empat, testing, tracing, diagnostic, treatment pengobatan dan vaksinasi, serta perbaikan primary health system.
Baca juga: Menkes Budi Gunadi: Indonesia Butuh 426 Juta Dosis Vaksin
Namun, ia kembali menyampaikan adanya harapan untuk menyelesaikan pandemi ini dengan empat strategi menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), yaitu testing, tracing, diagnostic, dan treatment.
“Mungkin ini beres. Tetapi, WHO bilang strategi ada empat, testing, tracing, diagnostic, treatment pengobatan dan vaksinasi, serta perbaikan primary health system,” ujarnya.
Budi juga menyampaikan kepada masyarakat untuk selalu disiplin dengan menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, jika masyarakat Tanah Air dapat bersikap displin, tentunya dapat menyelesaikan pandemi yang sedang menyebar di seluruh dunia ini.
“Yang lebih penting adalah perubahan perilaku dan perubahan mekanisme 3T. Unfortunately Indonesia enggak disiplin masyarakatnya. Kalau Indonesia disiplin masyarakatnya, pasti bisa,” tuturnya.
Dikutip dari Tagar, sebelumnya Budi memperkirakan dibutuhkan 1 tahun lebih untuk dapat menyelesaikan proses vaksinasi Covid-19 di Tanah Air.
“Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga kesehatan dan dilanjutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun, dibutuhkan 15 bulan untuk menyelesaikan vaksinasi,” ujarnya dalam keterangan pers seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, pada Selasa, 29 Desember 2020.
Baca juga: Budi Gunadi: Butuh 15 Bulan untuk Menyelesaikan Vaksinasi
Tahap pertama periode vaksinasi Januari-April 2021 akan ditujukan kepada 1,3 juta petugas kesehatan yang tersebar di 34 provinsi. Tahap kedua ditujukan kepada 17,4 juta petugas publik dan 2,15 juta lansia yakni warga negara yang berusia di atas 60 tahun.
Berikutnya, program vaksinasi dilakukan pada periode April 2021-Maret 2022. Untuk tahap ketiga ditujukan kepada masyarakat rentan yakni yang berada di daerah dengan risiko penularan tinggi sebanyak 63,9 juta orang. Tahap keempat, pemerintah menargetkan 77,4 juta masyarakat lainnya untuk divaksin dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin. [] (Amira Salsabila Aprilia)