Menitip Mimpi pada Kopi Lintong Humbahas

Kopi Lintong dari Humbahas, prospek bisnisnya memberi harapan pasca mengantongi sertifikasi paten atau indikasi geografis.
Parto Situmorang sedang meracik minuman kopi di Batak Kopi.(Foto: Tagar/Karmawan Silaban)

Doloksanggul-Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, patut berbangga. Wilayah yang dikenal bersuhu dingin ini, memiliki salah satu komoditi unggulan yang sudah kesohor ke penjuru negeri, yakni kopi.

Kopi paling top dikenal dari daerah hasil pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara, itu adalah Kopi Lintong. Namanya disebut demikian, karena memang sentra produksi berada di lahan Kecamatan Lintong Ni Huta, salah satu kecamatan di Humbahas.

Baru-baru ini, Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian Humbahas, Radna F Marbun, menyebut Kopi Lintong telah memiliki sertifikat resmi Indikasi Geografis (IG) Kopi Arabika Sumatera Lintong dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI dengan seri –A No.07/IG/X/A/2017.

Ini tentu disambut secara antusias petani, pengusaha kedai kopi, hingga pemerintah. Wajar Mereka menitipkan mimpi atas penerbitan sertifikasi itu.

Penerbitan hak paten sertifikat IG Arabika Sumatera Lintong itu sendiri merupakan hasil kerja keras pemerintah dengan pengusaha maupun pecinta kopi dalam menjaga brand biji kopi Humbahas di pasar nasional maupun internasional.

"Humbahas salah satu daerah sentra penghasil kopi di Sumut, di mana kopi Humbahas memiliki cita rasa khas yang tidak dimiliki penghasil kopi lain dan itu berdasarkan hasil uji laboratorium pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia," ungkap Parto Situmorang, pemilik restoran Batak Kopi, di Doloksanggul, Humbahas, Rabu 27 November 2019 lalu.

Semata-mata demi kesejahteraan masyarakat secara khusus untuk masyarakat petani kopi di Humbahas

Dengan label IG, kualitas kopi dapat terlindungi dari pemalsuan oleh pihak lain dan dapat dinikmati seluruh warga Humbahas umumnya.

"Kualitas kopi kita memiliki unsur aroma, flavor, aftertaste, acidity, body, uniformity, balance, sweet taste dengan nilai akhir rata-rata 87,80 persen. Dan tidak dimiliki oleh daerah lain," imbuhnya.

Mengantongi IG, komoditi unggulan kopi Humbahas akan memberikan dampak terhadap kantong petani kopi maupun pelaku usaha kopi.

"Potensi tanaman kopi dalam genggaman kita, karena akan memberikan dampak besar terhadap sendi kehidupan masyarakat," ungkap Parto, saat disinggung soal potensi usaha kopi ke depan.

Namun dua mengingatkan, para pelaku usaha kopi dipastikan akan menghadapi tantangan besar ke depan, terutama persaingan di bisnis serupa.

"Kami siap, apabila petani kopi, masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah bisa bergandengan tangan, demi satu tujuan, saling mendukung peluang usaha," lainnya.

Menurut dia, budaya minum kopi dapat menjadi kekuatan, diselaraskan untuk tujuan pembangunan ekonomi masyarakat.

Sebelumnya Menteri Hukum dan HAM RI melalui Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Fathlurachman mendorong masyarakat Humbahas mendukung pelaku usaha kopi dan pemerintah setempat untuk pengembangan bisnis kopi di wilayah ini.

"Semata-mata demi kesejahteraan masyarakat Humbahas secara khusus untuk masyarakat petani kopi di Humbahas," ungkapnya.[]

Berita terkait
Galeri Kopi, Menikmati Ngopi Langsung di Kebunnya
Sebuah warung kopi yang disulap dengan nuansa tradisional berdiri di sebidang perkebunan kopi di kawasan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh
Sensasi Kopi Arabika Tanpa Gula di Makassar
Pecinta kopi di Makassar kini bisa menikmati kopi tanpa gula di kedai kopi sehat yang berada di Jalan Sungai Saddang, Kompleks Latanete.
Kopi Suroloyo Kenikmatan di Puncak Kulon Progo
Kenikmatan lainnya, kopi Suroloyo diminum berada di ketinggian 1.019 meter di atas permukaan laut.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.