Makassar - Aidin Jalil, pria berumur 56 tahun meregang nyawa usai berendam di Pantai Losari, tepatnya di samping cafe ombak, jalan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulsel, Rabu 4 September 2019.
Warga yang tercatat tinggal di Jalan Muh Jufri, Kecamatan Tallo, Kota Makassar ini, meninggal dunia karena diduga mempunyai riwayat penyakit. Ia juga dikabarkan berenang di pantai losari karena melakukan prose pengobatan dengan terapi air laut.
Menurut Acong, 70 tahun, seorang pedagang kaki lima di lokasi kejadian mengatakan bahwa sekitar pukul 08.25 Wita, ia melihat almarhum H Aidin muntah-muntah setelah berendam di pantai. Sehingga, ia pun berinisiatif menolong H Aidin dengan menggosokkan balsem ke pungunggnya.
"Saya lihat muntah-muntah jadi saya gosokkan balsem. Dan almarhum bilang jika sedang Asma," kata Acong, saat ditemui di lokasi.
Saat itu lanjut Acong, ia sempat memberikan saran kepada almarhum Aidin agar tidak terlalu dingin.
Beberapa warga sekitar di lokasi juga langsung mengambil kursi untuk mendudukkan Aidin. Tapi tak lama kemudian, Aidin ini tiba-tiba terdiam dan tak bergerak lagi sambil menundukkan kepalanya di sadel motor.
"Kita langsung kaget dan sempat juga kita tanya tadi anggota Polairud bahwa ada orang sakit dan muntah. Jadi saat di cek ternyata, sudah meninggal dunia," bebernya.
Personel Polsek Ujung Pandang yang menerima informasi adanya orang meninggal dunia di Pantai dekat Cafe Ombak, pihaknya langsung menuju ke lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi. Dan sesampainya di lokasi, langsung juga menghubungi pihak keluarganya.
"Anggota langsung ke lokasi saat itu sambil menghubungi pihak keluarga dan tim medis. Dan atas keinginan semua keluarganya, korban dibawa ke kediamannya untuk disemayamkan menggunakan mobil patroli," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko.
Indratmoko menerangkan, menurut keterangan keluarga korban bahwa Aidin ini telah lama menderita penyakit jantung dan juga sudah lama melakukan proses pengobatan dengan terapi air laut di lokasi kejadian (pantai losari).
"Memang korban mempunyai riwayat jantung sehingga keluarga korban tidak keberatan dan menerima dengan lapang dada serta menolak untuk di Autopsi," pungkas Indratmoko. []
Baca juga:
- Mahasiswa Makassar Doa Bersama untuk Papua
- Hendak Mencuri AA Manjat Pagar Asrama TNI di Makassar
- Bendera Bertuliskan Tauhid Berkibar di Makassar