Menhub Uji Coba Sistem Persinyalan LRT Jabodebek

Menhub Budi Karya Sumadi ikut langsung melakukan uji coba sistem persinyalan Kereta Ringan atau Light Rail Transit (LRT) LRT Jabodebek
Menhub Budi Karya Sumadi ikut langsung melakukan uji coba sistem persinyalan Kereta Ringan atau Light Rail Transit (LRT) LRT Jabodebek (Foto:Tagar/dephub.go.id)

Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ikut langsung melakukan uji coba sistem persinyalan Kereta Ringan atau Light Rail Transit (LRT) LRT Jabodebek dari Stasiun TMII -Stasiun Harjamukti, Cibubur, Minggu 15 November 2020. 

Dengan kerja sama yang luar biasa, kita bisa membangun transportasi perkotaan yang bermutu tinggi.

Ia ingin memastikan proyek pembangunan LRT Jabodebek berjalan tepat waktu dan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2022.

"Hari ini saya bangga bahwa anak bangsa membangun LRT dengan kemampuannya sendiri. Seperti, PT Adhi Karya yang telah berhasil membangun konstruksi jalur yang telah mendapatkan MURI, PT LEN yang telah memberikan dukungan sistem dengan tekonologi canggih, dan PT INKA yang membangun keretanya," kata Budi.

Ia memaparkan bahwa Presiden RI Joko Widodo menginginkan di kota-kota besar harus ada angkutan massal, untuk itu pembangunan transportasi massal seperti LRT memerlukan kerja sama yang baik dari berbagai pihak terkait, terlebih di masa pandemi yang harus memastikan pembangunannya tetap berjalan dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Dengan kerja sama yang luar biasa, kita bisa membangun transportasi perkotaan yang bermutu tinggi. Kenapa Presiden Jokowi ingin di kota besar harus ada angkutan massa, yakni agar ada satu standar tertentu di mana banyak masyarakat dapat menggunakan angkutan massal dengan layanan yang baik. Pembangunan ini juga harus selesai tepat waktu dan dilaksanakan dengan patuhi protokol kesehatan," jelas Budi.

Dalam tinjauannya, Menhub mengecek ruang kendali uji coba sistem persinyalan atau BOCC (Backup Operating Control Center) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, serta membagikan masker ke pekerja yang menangani proyek LRT Jabodebek, agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Pembangunan LRT Jabodebek Tahap 1 terdiri dari 3 (tiga) lintas pelayanan yaitu lintas Cawang – Cibubur, Cawang – Dukuh Atas, dan Cawang – Bekasi Timur, dengan total panjang jalur sepanjang 44,43 kilometer yang melintasi 17 stasiun.

Hingga 6 November 2020, progres pembangunan LRT Jabodebek tahap I sudah mencapai 79,055 persen dengan rincian untuk Lintas Cawang-Cibubur 91,779 persen, Lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 75,162 persen, dan Lintas Cawang-Bekasi Timur 72,983 persen.

Kehadiran LRT Jabodebek diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan. Dengan headway atau waktu tunggu antar kereta 3 hingga 6 menit, waktu tempuh dari Cibubur sampai ke Dukuh Atas sepanjang 26 kilometer dapat ditempuh selama 39 menit dengan kecepatan rata-rata 40 kilometer per jam. Sementara, waktu tempuh dari Bekasi Timur sampai ke Dukuh Atas sepanjang 30 kilometer dapat ditempuh selama 45 menit dengan kecepatan rata-rata 40 kilometer per jam.

Sementara jika menggunakan kendaraan pribadi waktu tempuhnya bisa 2 sampai 3 jam. Dengan adanya LRT Jabodebek diharapkan masyarakat beralih ke LRT sehingga dapat mengurangi kemacetan dan lebih ramah lingkungan.

Proyek pembangunan LRT Jabodebek dilengkapi dengan teknologi yang modern seperti U Shaped Girder yaitu Teknologi girder berbentuk U yang diadaptasi dari Systra Perancis karena desainnya yang ramping, menyesuaikan dengan ketersediaan ruang di Jakarta. Kemudian, LRB (Lead Core Rubber Bearing) yang merupakan pengembangan dari Elastomeric Bearing (EB) yang berfungsi untuk mengisolasi struktur jembatan dari pergerakan tanah akibat gempa.

Lalu selanjutnya, teknologi clamping device yaitu perangkat yang digunakan untuk menjaga posisi lateral rel namun tetap membebaskan gerakan longitudinal yang terjadi. Lalu, moving block yaitu Sistem persinyalan kereta terbaru dan pertama diterapkan pada LRT di Indonesia.

Saat ini sebanyak 11 rangkaian dari total 31 rangkaian LRT telah dikirim oleh PT INKA (Persero) untuk dilakukan pengujian.

Proyek pembangunan LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis nasional, yang mulai dikerjakan oleh PT Adhi Karya sejak September 2015 dengan nilai proyek sebesar 22,8 Triliun Rupiah yang terdiri dari dua tahap pengerjaan. Untuk pembangunan tahap kedua terdiri dari tiga lintas pelayanan yaitu lintas Dukuh Atas – Senayan, Cibubur – Bogor, dan Palmerah – Grogol, dengan total panjang jalur sepanjang 39 kilometer yang melintasi delapan stasiun. []

Baca juga:


Berita terkait
Menhub Cek Penerapan Protokol Kesehatan di NTT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Labuan Bajo untuk mengecek penerapan protokol kesehatan.
Menhub Budi Apresiasi Inovasi Teknologi LRT Jabodebek
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi inovasi teknologi proyek LRT Jabodebek
Kemenhub Revitalisasi Terminal Tipe A Amplas Medan
Kemenhub memulai program revitalisasi Terminal Tipe A Amplas Medan dan program Pembelian Layanan Angkutan Perkotaan (Buy The Service) Sumut.
0
AS Mulai Terapkan Larangan Impor Barang dari Xinjiang
AS terapkan larangan impor barang produksi dari wilayah Xinjiang, China, kini mulai diberlakukan dengan alasan ada genosida di sana