Menhub Canangkan Anggaran Rp 303 M untuk Covid-19

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Kementerian Perhubungan melakukan refocusing anggaran Tahun 2020 dalam rangka penanganan Covid-19.
Penanganan pandemi Covid-19. (Foto: Instgaram/@kemenkeuri)

Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan Kementerian Perhubungan melakukan refocusing anggaran Tahun 2020 dalam rangka kegiatan percepatan pencegahan dan penanganan Covid-19 sebesar Rp 303 miliar.

"Ada Rp 303 miliar yang kita gunakan khusus untuk menangani Covid-19. Ini kita lakukan untuk pengamanan diri, tambah daya tahan tubuh, untuk mencegah penyebaran virus, dukungan administrasi, serta alat pendukung," ujar Budi Karya Sumadi seperti dikutip Tagar dalam dephub.go.id, Rabu, 13 Mei 2020.

Baca juga: Dukung Gugus Tugas Covid-19, Kemenhub Terbitkan SE

Diluar angka Rp 303 miliar, pihaknya juga bekerja sama dengan stakeholder baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta mengumpulkan sembako dan disebarkan ke banyak daerah. Anggaran yang dicanangkan yakni Rp 6,2 miliar untuk kegiatan bakti sosial.

"Kurang lebih sebanyak 17.000 paket April sudah terlaksana, Mei ada 19.000 paket, pada Juni kita akan menyampaikan 14.000 paket dan saya harapkan bisa lebih," tuturnya.

Kemenhub Rp 5,9 triliun untuk melaksanakan program padat karya.

Khusus untuk program padat karya, Kemenhub menyediakan anggaran Rp 5,9 triliun. Menurut dia masing-masing sub sektor akan melaksanakan program di seluruh provinsi di Indonesia. Adapun rinciannya, yaitu perhubungan darat ada di 33 provinsi, perkeretaapian di 10 provinsi, perhubungan laut 33 provinsi, perhubungan udara di 29 provinsi serta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) 13 provinsi. 

"Sehingga secara merata seluruh provinsi terdapat upaya-upaya baik itu padat karya, penyerapan tenaga kerja," kata dia.

Sementara itu untuk efisiensi anggaran, dilakukan perubahan postur anggaran belanja Tahun 2020 dengan total pemotongan sekitar Rp 10 triliun. Jadi, pagu Kementerian Perhubungan yang awalnya sebesar Rp 43 triliun menjadi Rp 32 triliun.

"Dipastikan bahwa penyerapan yang tadinya dibawah 90 persen, kami harapkan tahun depan bisa diatas 90 persen" ucapnya.

Rincian efisiensi anggaran per subsektor, di antaranya Sekretariat Jenderal dilakukan efisiensi sebesar Rp 101.239.365.000, Inspektorat Jenderal sebesar Rp 35.524.957.000, Ditjen Perhubungan Darat sebesar Rp 231.864.841.000, Ditjen Perhubungan Laut sebesar Rp 1.956.956.712.000, Ditjen Perhubungan Udara sebesar Rp 2.180.408.200.000, Ditjen Perkeretaapian sebesar Rp 4.703.480.757.000, Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub sebesar Rp 42.983.903.000, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan sebesar Rp 926.000.000.000 serta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek sebesar Rp 187.751.203.000. []

Berita terkait
97 Orang Diperiksa Tim Gugus Covid-19 Bantaeng
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantaeng melakukan pemeriksaan terhadap 97 orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien Corona di Bantaeng.
Aplikasi Scan Pendatang Cegah Corona di Sleman
Pemuda asal Sleman, Yogyakarta menciptakan scan untuk deteksi pendatang dalam rangka pencegahan Covid-19.
Anggaran Penanganan Covid-19 di Jabar Rp 6,3 Triliun
Merujuk APBD Perubahan 2020 tanggal 23 April 2020, LSM Inisiatif sebut realokasi anggaran penanganan dampak Covid-19 di Jabar hanya Rp 6,3 triliun
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi