Menhan: Ganti Pancasila Pengkhianat Bangsa

Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu menyebutkan pengkhianat bangsa bagi siap saja yang ingin menggantikan Pancasila.
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu. (Foto: acikepri.com)

Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu menyebutkan pengkhianat bangsa bagi siap saja yang ingin menggantikan Pancasila. Sebab, Pancasila adalah dasar negara yang sudah menjadi kesepakatan seluruh anak bangsa.

"Bila ada yang ingin mengganti ideologi Pancasila berarti dia itu adalah pengkhianat terhadap bangsa ini. Dia pengkhianat terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia dan penghianat terhadap negara ini, pengkhianat terhadap kita semua, serta pengkhianat terhadap masa depan bangsa ini," kata Ryamizard dalam sambutannya pada acara Silaturahmi dan Dialog tokoh bangsa dan tokoh agama yang digelar Kementerian Pertahanan RI dan Forum Rekat Anak Bangsa, di Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019, dilansir dari Antara.

Siapapun yang mau mengganti Pancasila, sama saja menggantikan Indonesia.‎‎

Dalam acara itu telah hadir Wakil Presiden RI keenam Try Sutrisno, Rachmawati Soekarnoputri, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid (Gus Solah), serta sejumlah ulama, dan para pejabat Kemhan.

Ryamizard mengingatkan kepada siapapun yang mau mengganti Pancasila, sama saja menggantikan Indonesia.‎‎ Pasalnya, Pancasila ‎adalah ideologi negara yang sudah ditetapkan.

Dia mengatakan Pancasila sudah terbukti ampuh mempersatukan beribu-ribu perbedaan suku, ras dan agama (Sara) di bangsa ini‎. Karena itu, ‎keberadaan Pancasila tidak bisa diganggu, apalagi dibuang.

‎"Pancasila adalah Indonesia itu sendiri. Mengganti Pancasila berarti mengganti Indonesia. Pancasila akan timbul dan tenggelam bersama negara ini. Hancurnya Pancasila adalah terpecahnya negara," ucap dia.

Dia mengungkapkan Indonesia bukan negara agama, tetapi negara yang masyarakatnya beragama.

"Jadi Hindu bukan‎ berarti menjadi orang India. Jadi Muslim bukan berarti jadi orang Arab dan jadi Kristen bukan berarti menjadi orang Yahudi. Kita harus tetap menjadi orang Nusantara dengan adat, budaya Nusantara yang sangat kaya," ujarnya.

Menurut dia, semua elemen bangsa harus menyadari bahwa jati diri bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku, ras, budaya, dan agama. Sehingga dari berbagai perbedaan tersebut dapat dijadikan sebagai kekuatan bangsa.

Mantan Kepala Staf TNI AD itu mengajak semua pihak menyatukan jiwa, raga, dan pemikiran, guna menuju Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan sentosa. Semua anak bangsa diharapkan mendukung pemerintahan yang terpilih, serta tidak boleh ada perpecahan dan perselisihan yang kontraproduktif terhadap pembangunan bangsa.

"Mari kita percayakan proses pembangunan ini kepada pemimpin terpilih, yang tentunya merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa. Karena kita sendirilah yang memilihnya melalui mekanisme yang konstitusional. Tidak mudah mencari pemimpin dan tidak mudah menjadi pemimpin," tuturnya.

Dia menegaskan kedepan tidak ada lagi upaya menghambat proses pembangunan, karena hal itu sama saja mengkhianati amanah dari rakyat dan Tuhan Yang Maha Esa.

"Dan sekali lagi, saya mengajak marilah kita menjaga, merawat persatuan kita, persaudaraan kita, kerukunan kita, ukhuwah kita, ukhuwah Islamiah kita, ukhuwah wathaniyah kita. Agar persatuan, kerukunan, persaudaraan betul-betul terus berada dalam NKRI yang sangat dan sangat kita cintai bersama," tuturnya. 

Baca juga:

Berita terkait
Ijtima Ulama IV, Pengamat: Jangan Utak-Atik Pancasila
Tidak boleh ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu ideologi Pancasila.
Novel Bamukmin Menantang Jokowi Bedah Pancasila
Novel Bamukmin siap berdebat dengan pemerintah Jokowi. Menurutnya narasi FPI anti-pancasila merupakan tudingan tak berdasar.