Jakarta - Bagi kamu yang ingin atau sudah menggeluti dunia saham pasti tidak asing dengan istilah Blue Chip. Saham blue chip sendiri adalah saham suatu perusahaan dengan kinerja yang cukup baik dan mempunyai kapitalisasi besar.
Biasanya perusahaan jenis ini menjual suatu jasa atau barang yang menjadi market leader atau kualitas terbaik di bidangnya. Namun istilah saham blue chip sudah dikelompokkan dalam sebuah indeks saham.
Di beberapa negara sendiri berbeda beda, misalnya di Amerika Serikat terdapat Nasdaq-100. Untuk bursa efek Kanada terdapat indeks terdapat indeks TSX-60, di Inggirs terdapat indeks FTSE. Di Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip berada pada daftar indeks LQ45.
LQ45 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi. Selain itu saham tersebut didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
Indeks LQ45 juga menggunakan 45 emiten yang dipilih sesuai pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Faktor-faktor lain juga menjadi pertimbangan dalam suatu kriteria emiten tersebut masuk ke dalam LQ45. Seperti setidaknya telah tercatat dalam BEI dalam kurun waktu minimal 3 bulan
Berikut adalah daftar saham LQ45 periode Agustus 2021 – Januari 2022 di Indonesia.
1. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.
2. ADRO Adaro Energy Tbk.
3. AKRA AKR Corporindo Tbk.
4. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
5. ASII Astra International Tbk.
6. BBCA Bank Central Asia Tbk.
7. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
8. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
9. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
10. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.
11. BRPT Barito Pacific Tbk.
12. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.
13. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
14. ERAA Erajaya Swasembada Tbk.
15. EXCL XL Axiata Tbk.
16. GGRM Gudang Garam Tbk.
17. HMSP H.M. Sampoerna Tbk.
18. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
19. INCO Vale Indonesia Tbk
20. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
21. INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
22. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
23. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
24. JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.
25. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
26. KLBF Kalbe Farma Tbk.
27. MDKA Merdeka Copper Gold Tbk.
28. MEDC Medco Energi Internasional Tbk
29. MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.
30. MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
31. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
32. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
33. PTPP PP (Persero) Tbk.
34. PWON Pakuwon Jati Tbk.
35. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
36. SMRA Summarecon Agung Tbk.
37. TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk.
38. TINS Timah (Persero) Tbk
39. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
40. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
41. TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk.
42. TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk
43. UNTR United Tractors Tbk.
44. UNVR Unilever Indonesia Tbk.
45. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.[]
(Rafi Fairuz)
Baca Juga:
- Ternyata Begini Cara Kerja dan Menghitung Cuan Obligasi
- Jangan Salah! Berikut Perbedaan Saham dengan Reksadana
- 7 Investor Saham Paling Terkenal di Dunia dan Strateginya
- Saham UNVR-GGRM-HMSP Cs Kembali Diangkat