Ternyata Begini Cara Kerja dan Menghitung Cuan Obligasi

Untuk lebih lanjut, yuk simak penjelasan di bawah ini mengenai cara kerja dan menghitung keuntungan berinvestasi obligasi.
Gambaran investasi (Foto:Tagar/Pexels)

Jakarta - Obligasi ialah surat utang yang dikeluarkan perusahaan mauapun pemerintah sebagai bentuk pinjaman uang yang kemudian dibayat sebesar harga pokok utang beserta bunganya. 

Meski memiliki tanggal jatuh tempo, bukan berarti obligasi dapat dipegang hingga jatuh tempo karena obligasi dapat dijual belikan pada pasar sekunder.

Untuk lebih lanjut, yuk simak penjelasan di bawah ini mengenai cara kerja dan menghitung keuntungan berinvestasi obligasi.


Cara kerja obligasi

Pihak penerbit obligasi merilis obligasi dengan melakukan sistem lelang, penjaminan emisi atau penerbitan khusus. Umumnya, surat utang diterbitkan saat perusahaan membutuhkan sejumlah dana untuk menjalankan projek maupun mengembangkan usaha yang sedang berjalan baik untuk biaya operasional atau membayar utang yang ada.

Selanjutnya, penerbit obligasi akan menentukan rincian berapa besar dana yang dibutuhkan, persyaratan pinjaman, tanggal jatuh tempo, besar bunga (kupon) yang akan dibayarkan dan aturan lainnya.

Kupon atau pembayaran bunga akan diperoleh pemegang obligasi karena sudah meminjamkan dana untuk membantu projek atau usaha milik penerbit. Namun sebelum mendapatkan bunga atau kupon investor harus menggelontorkan dana dengan nominal yang sudah ditetapkan.

Setelah memiliki kupon, investor baru dapat menikmati imbal hasil saat sudah waktu jatuh tempo yang umumnya dimulai dari tahun pertama hingga masa jatuh tempo berakhir. Khusus untuk obligasi ritel, kupon dapat dijual di pasar sekunder yang tercatat di bursa efek.


Cara menghitung keuntungan obligasi

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di surat utang, terdapat rumus untuk menghitung imbal hasil atau keuntungan obligasi yang sering digunakan. Berikut penjelasannya.

  • Nominal Yield yaitu metode menghitung coupon rate (tingkat suku bunga) yang memperlihatkan return pendapatan yang didapatkan oleh investor. Rumus: Nominal Yield = (Coupon/Nominal) x 100%.
  • Current Yield yaitu dihitung berdasarkan jumlah kupon yang diterima selama setahun dari harga surat utang. Rumus: Current Yield = penghasilan bunga tahunan : harga pasar obligasi.
  • Yield to Maturity (YTM) yaitu digunakan untuk menghitung tingkatan imbal hasil yang diperoleh investor untuk menahan surat utang hingga jatuh tempo. Rumus YTM lebih disukai investor karena menggambarkan imbal hasil secara menyeluruh.

Rumus:

YTM = (C+((F-P)/n)) : ((F + P)/2)

Keterangan:

  • C : Pembayaran bunga surat utang setiap bulan (kupon)
  • F : Nilai nominal surat utang (face value)
  • P : Harga surat utang yang dibayarkan untuk membeli surat utang (price)
  • n : Berapa kali bunga dibayar selama jatuh tempo obligasi.[]

(Fiona Renatami)

Baca Juga:

Berita terkait
Waskita Siapkan Rp 2,5 T Bayar Pelunasan Obligasi Jatuh Tempo
Waskita Karya menyiapkan dana Rp 2,5 triliun untuk melunasi kewajiban pembayaran pokok obligasi yang jatuh tempo pada Oktober 2020.
Cara Menganalisa Bid dan Offer dalam Saham
Bid dan offer tidak pernah bertemu di garis yang sama karena seorang investor pasti ingin mendapatkan untung.
Banyak Dicari! Ini Cara Berlangganan Asuransi di Allianz
Asuransi merupakan suatu hal yang bisa dikatakan penting bagi kehidupan saat ini, oleh karena itu berikut cara berlangganan asuransi di Allianz.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.