Tips Cuan Maksimal Saat Berinvestasi Obligasi

Agar mendapatkan manfaat maksimal dan meraih lebih banyak cuan dari berinvestasi obligasi, kamu bisa mempraktekkan beberapa tips berikut.
Trafik obligasi meningkat (Foto:Tagar/Freepik)

Jakarta - Investasi memang menjadi salah satu cara yang dapat kamu lakukan untuk menggandakan pundi-pundi kekayaan yang kamu miliki. Akan tetapi, kamu perlu memahami cara kerja instrumen yang kamu pilih agar dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Oleh karena itu, kamu perlu memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai dunia investasi, Agar mendapatkan manfaat maksimal dan meraih lebih banyak cuan dari berinvestasi obligasi, kamu bisa mempraktekkan beberapa tips berikut.


Pilih waktu tepat untuk bertransaksi

Investasi obligasi di pasar sekunder memberi kesempatan pada kamu untuk melakukan transaksi jual dan beli obligasi kapan saja dan di mana saja. Kamu bisa mengatur sendiri kapan harus membeli dan kapan harus menjual obligasi yang dipegang. 

Investasi obligasi memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan yang disebut sebagai capital gain dari transaksi di pasar sekunder.

Sebagai contoh, kamu membeli obligasi di pasar perdana senilai Rp 5 juta dengan harga 100%. Kemudian, kamu menjual obligasi tersebut di pasar sekunder dengan harga 105% persen. 

Keuntungan tersebut bisa terus digandakan apalagi kamu bisa melakukan transaksi jual dan beli dengan perhitungan yang tepat. Namun, bila menginginkan keuntungan yang stabil kamu bisa menyimpan obligasi tersebut untuk mendapatkan pendapatan tetap dari kupon (bunga).


Ikuti rate suku bunga

Saat berinvestasi obligasi, kamu harus ingat bahwa harga obligasi selalu berbanding terbalik dengan nilai suku bunga dan imbal hasil (yield) obligasi. Harga obligasi bisa naik dan turun karena berbagai faktor seperti suku bunga.

Ketika suku bunga naik harga obligasi turun, demikian sebaliknya. Karena itu kamu perlu menentukan waktu yang tepat dalam melakukan transaksi jual beli obligasi di pasar sekunder. Perubahan suku bunga biasanya juga akan berpengaruh terhadap imbal hasil atau yield.Maka, apabila harga obligasi turun maka yield obligasi akan meningkat.


Pilih penerbit terpercaya

Obligasi atau surat utang bisa saja diterbitkan oleh perusahaan atau juga pemerintah melalui Surat Utang Negara. Dibanding obligasi korporasi, obligasi yang dikeluarkan pemerintah relatif lebih aman karena dijamin oleh Undang-Undang. Obligasi pemerintah juga menjanjikan imbal hasil yang tinggi dengan suku bunga yang kompetitif.

Ada beberapa jenis obligasi yang dikeluarkan oleh negara yaitu obligasi konvensional seperti Obligasi Negara Ritel atau ORI dan obligasi syariah yang dikenal dengan SUKUK. ORI dan SUKUK merupakan salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada perseorangan Warga Negara Indonesia. 

Dana yang terkumpul melalui penjualan ORI biasanya digunakan untuk pembiayaan proyek pembangunan atau proyek strategis pemerintah dan menutup defisit anggaran tahun berjalan.


Lakukan investasi online

Untuk memudahkan dan berinvestasi obligasi, kamu bisa memanfaatkan layanan transaksi obligasi online seperti fitur obligasi pasar sekunder. Layanan obligasi pasar sekunder memberi kamu kesempatan untuk memesan, membayar, dan membuat Single Investor Identification (SID) yang dibutuhkan untuk investasi, mengecek profil risiko, dan menjual surat berharga yang kamu miliki secara online.


(Fiona Renatami)

Baca Juga:

Berita terkait
Cuan Terbesar Grup Djarum dari Bisnis Rokok dan Perbankan
Sejauh ini, Djarum memperoleh pendapatan terbesar dari bisnis rokok dan perbankan melalui PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pertamina Cuan Rp 2,6 Triliun di Tengah Pandemi Covid-19
Dengan kenaikan ICP serta efisiensi pada biaya pengembangan dan biaya produksi, sektor Hulu mencatat pendapatan dan laba diatas target.
RS Mitra Keluarga (MIKA) Cuan 113 Persen, Naik Rp 615 Miliar
Pada laporan keuangan per 30 Juni 2021, laba MIKA naik 113,29% dibanding 30 Juni 2020 sebesar Rp 288,74 miliar.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.