TAGAR.id, Jakarta – Ada banyak jenis aset kripto saat ini, mulai dari yang paling populer, paling mutakhir, aset kripto terbaik, hingga kripto yang paling sukses. Aset kripto Litecoin dalam hal ini dikenal secara luas sebagai cryptocurrency alternatif pertama yang sukses. Litecoin merupakan mata uang kripto yang diluncurkan pada tahun 2011.
Litecoin bukan satu-satunya yang menyalin kode Bitcoin, tapi uang kripto ini yang sangat signifikan secara historis dalam membangun pasar yang kuat sebagai alternatif selain Bitcoin, sehingga muncul banyak uang kripto alternatif lain.
Singkatnya, Litecoin menyederhanakan proses transaksi dari Bitcoin dengan cara mengurangi waktu yang diperlukan untuk blok transaksi baru agar ditambahkan ke blockchain. Gagasan ini sangat menarik untuk para trader, tapi terkadang trader harus terpaksa menunggu 6 konfirmasi yang memakan waktu satu jam, sebelum aman pembayaran Bitcoin final.
Pendekatan Litecoin mengadopsi pengembangan yang lebih agresif seperti Lightning Network dan Segregated Witness yang merupakan teknologi paling mutakhir di Bitcoin. Sejak awal kemunculannya, Litecoin sering diibaratkan sebagai perak dan Bitcoin sebagai emas dalam mata uang kripto.
Pencipta Litecoin
Adalah ilmuwan komputer lulusan Massachusetts Institute of Technology yang bernama Charlie Lee memperkenalkan Litecoin di tahun 2011. Sebelum menciptakan Litecoin, Lee pernah bekerja di perusahaan internet Google. Setelah itu, Lee bergabung dengan cryptocurrency exchange Coinbase sebagai Direktur Teknik pada tahun 2013.
Namun setelah bergabung dengan perusahaan startup, Lee tidak memprioritaskan pengembangan Litecoin. Tahun 2017 Lee bertujuan membantu orang yang memiliki Bitcoin dan memegang Bitcoin. Akhir tahun 2017, Lee memutuskan pergi dari Coinbase agar bisa mengembangkan Litecoin. Sekarang Lee menjabat sebagai direktur utama pelaksana yayasan Litecoin.
Cara kerja Litecoin
Seperti yang disinggung di atas, uang kripto merupakan modifikasi dari kode Bitcoin yang membuat Litecoin memiliki fitur yang serupa. Jika Anda sudah mengetahui cara kerja Bitcoin, maka seharusnya Anda dapat dengan mudah mengerti cara kerja Litecoin.
Kriptografi digunakan dalam Litecoin sehingga meningkatkan kemungkinan kepemilikan dan pertukaran mata uang kripto, LTC. Perangkat lunaknya menempatkan batasan pada jumlah LTC yang bisa dibuat sampai 84 juta.
Litecoin menerapkan bentuk penambangan bukti kerja atau proof-of-work mining seperti Bitcoin. Ini bertujuan agar bisa mengetahui siapa saja yang mendedikasikan perangkat keras komputasi unutk menambahkan blok baru ke blockchain dan mendapat Litecoin baru yang dibuat.
Ada dua perbedaan utama dengan Bitcoin, Litecoin memiliki tujuan menyelesaikan transaksi lebih cepat dan menerapkan algoritma penambangan yang berbeda. Dalam Litecoin setiap blok baru ditambahkan ke blockchain setiap 2.5 menit, pada Bitcoin membutuhkan waktu 10 menit.
Litecoin mengadopsi teknologi Segregated Witness di tahun 2017 yang bisa membantu cryptocurrency menambahkan lebih banyak transaksi ke setiap blok. Litecoin pertama kali menyelesaikan transaksi dengan Lightning, menunjukan pengembangan bagaimana bisa dipakai memakai desain jaringan berlapis.
Itulah tadi pembahasan mengenai salah satu aset kripto Litecoin yang dianggap sebagai mata uang kripto alternatif. Meski Litecoin menyalin kode Bitcoin, justuru Litecoin menghasilkan transaksi yang jauh lebih cepat dan memiliki keunggulan tersendiri.[]
(Egy Setya Ramadhan)
Baca Juga:
- Mau Bikin Aset Kripto Sendiri? Begini Caranya
- Gimana Nasib Aset Kripto Jika Pemiliknya Meninggal? Simak di Sini Guys
- Perbedaan Token dan Koin Kripto yang Harus Kamu Tau
- 4 Alasan Mengapa Cardano Disebut Sebagai Aset Kripto Terbaik