Jakarta - Bercocok tanam merupakan suatu kegiatan yang banyak disukai oleh sebagian orang dalam mengisi waktu luangnya. Namun tahukah kalian jika bercocok tanam di rumah juga bisa menjadi tambahan penghasilan kalian loh.
Hidroponik merupakan suatu istilah yang mungkin sudah tak asing lagi didengar oleh masyarakat. Istilah hidroponik merupakan gabungan dari dua kata latin hydro yang berarti air dan phonos berarti bekerja.
Dalam ilmu bercocok tanam, hidroponik merupakan istilah dari suatu aktivitas pertanian yang memanfaatkan air sebagai medium utamanya. Oleh karena itu teknik hidroponik sangat dikenal karena manfaat yang luar biasa dimana seseorang bisa bercocok tanam dengan lahan yang minim.
- Baca Juga: Pohon Natal Hidroponik di Kota Tri Rismaharini
- Baca Juga: Pertanian Hidroponik Keren di Rooftop SMP 1 Piri Yogyakarta
Karena kelebihannya itu bercocok tanam dengan metode hidroponik sangatlah digemari masyarakat terlebih pada kota-kota yang padat. Selain itu bercocok tanam dengan metode hidroponik juga cocok digunakan pada segala macam tanaman loh.
Lalu apakah hasil panen sayuran yang ditanam dengan metode hidroponik sama dengan metode tanam konvensional di tanah?
Hasil panen dari metode hidroponik ini juga bisa dibilang sama dengan bercocok tanam konvensional yang dilakukan petani di sawah. Oleh sebab itu banyak petani di kota besar yang menggunakan metode ini untuk bercocok tanam yang mana hasilnya akan dijual juga layaknya petani di pedesaan.
Namun, menurut beberapa orang teknik bercocok tanam dengan metode hidroponik memiliki beberapa kelebihan seperti hasil panen yang lebih sehat. Meskipun kabar ini kerap didengar di masyarakat, peneliti belum mampu memberikan jawaban dari isu yang terdapat di masyarakat tersebut.
Ada sejumlah penelitian mampu menguak info bahwa hasil panen berasal metode tanam ini memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi. Di sisi lain, terdapat pula hasil penelitian yang mengemukakan bahwa nutrisi asal tumbuhan hidroponik setara dengan tumbuhan konvensional.
Salah satunya adalah penelitian dari Journal of Agricultural & Food Chemistry yang mengungkapkan bahwa sayuran hidroponik memiliki kadar karotenoid lebih rendah.
- Baca Juga: Pertanian Hidroponik Semakin Diminati di Masa Pandemi
- Baca Juga: Menteri BUMN Dukung Program Electrifying Agriculture PLN
Namun, perlu dipahami jika nutrisi dan fitokimia yang terkandung pada sayuran hidroponik tetaplah bervariasi, tergantung musim, varietas tanaman, dan waktu panennya.
Selain itu, penanganan serta cara penyimpanan hasil panen, baik buah atau sayur, pula turut mempengaruhi kualitas nutrisinya. Ada faktor lain juga yang harus diperhatikan oleh petani seperti asupan cahaya, udara, dan air yang cukup supaya tanaman yang ditanam mempunyai kandungan nutrisi dan kualitas yang maksimal.
(Dimas Rafika)