Mengecek Alat Deteksi Tsunami di Sibolga

Badan Informasi Geospasial (BIG) mengecek alat peringatan tsunami yang terpusat di Pelabuhan Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Pengawas Stasiun Pasang Surut Badan Informasi Geospasial Fratara Vensisco Siahaan memastikan Alat Pendeteksi Tsunami masih berfungsi dengan baik. (Foto: Tagar/ Dody Irwansyah)

Sibolga - Badan Informasi Geospasial (BIG) mengecek stasiun pasang surut air laut sebagai alat peringatan tsunami yang terpusat di Pelabuhan Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara. 

Pengawas Stasiun Pasang Surut Badan Informasi Geospasial Fratara Vensisco Siahaan memastikan hingga kini stasiun pasang surut air laut di Pelabuhan Sibolga tidak mengalami kerusakan atau masih berfungsi baik.

"KSOP disini hanya melakukan pengawasan saja, bahwasanya stasiun ini tidak diganggu dengan orang yang masuk kedalam pelabuhan ini," kata Vensisco kepada Tagar di Pelabuhan Sibolga, Selasa, 6 Agustus 2019.

Stasiun pasang surut air laut ditanam di dasar laut sebanyak tiga titik, yakni di Pelabuhan, KSOP dan Pelindo yang terkoneksi dengan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) pusat. Ketika ada gelombang air laut mengalami perubahan yang signifikan di tepi pantai, maka akan diverifikasi oleh BKMG.

"Jadi, dari sini ada pemberitahuan yang langsung terkoneksi ke pusat Jakarta, dari Badan Informasi Geospasial (BIG), langsung informasinya ke BMKG dan BMKG lah yang memberikan pernyataan bahwasanya berpotensi tsunami," ujarnya.

Alat Deteksi TsunamiPengawas Stasiun Pasang Surut Badan Informasi Geospasial, Fratara Vensisco Siahaan memastikan Alat Pendeteksi Tsunami masih berfungsi dengan baik. (Foto: Tagar/ Dody Irwansyah)

Selama ini, menurut Vensisco untuk memastikan alat peringatan tsunami tersebut tidak hilang atau dirusak petugas akan melakukan pemeriksaan stasiun pasang surut di Pelabuhan secara rutin tiga hari sekali. Disamping memeriksa stasiun pasang surut berfungsi dengan baik.

"Sekali tiga hari saya cek ini masih berfungsi pasang surutnya tambah lagi saya lihat kabel yang terkoneksi langsung ke baterai dan masih berfungsi dengan baik," tuturnya.

Namun, jumlah stasiun pasang surut di dasar laut tidak sebanding dengan alat pendeteksi tsunami di tengah laut. Sebab, hanya ada satu alat deteksi berupa balon.

"Kalau untuk yang di laut, dia itu cuma satu berupa balon di daerah Aceh dan itu langsung dari satelit baru kemari digabung baru masuk ke BIG," ujarnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.