Jakarta - Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro menilai, sebaiknya vaksinasi anak 6-11 tahun dilaksanakan di sekolah sebagaimana program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang biasa dilaksanakan pada Oktober-November. Memurut Sri, sekolah adalah lokasi yang baik untuk dilaksanakannya vaksninasi anak dengan pertimbangan kondisi psikologis anak.
“Di sekolah suasananya beda daripada vaksinasi dikerjakan di rumah sakit. Apalagi lihat anak-anak lain disuntik tidak menangis, maka anak akan malu jika menangis," kata Sri, Senin, 20 Desember 2021.
Selain itu, apabila vaksinasi anak laksanankan di sekolah, ada para guru yang sudah dikenal, ayah serta ibu siswa pun bisa menunggu. Selain itu, anak-anak bisa diatur kedatangannya untuk menghindari kerumunan. Namun, sekolah juga harus menyediakan sarana jika terjadi emergensi, misalnya oksigen dan infus set, serta ada guru UKS yang bertanggung jawab terhadap anak-anak yang sakit.
Pelaksanaan vaksin untuk anak telah dimulai dari wilayah dengan cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen dan vaksinasi lansia di atas 60 persen.
Kick off dilakukan pada Selasa, 14 Desember 2021 di 115 kabupaten/kota, dan akan terus bertambah.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, pelaksanaan vaksin untuk anak 6-11 tahun berjalan lancar, aman, dan peminatnya makin lama makin banyak.
Maxi mengatakan pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini, tak lepas dari dukungan Pemda, TNI Polri, juga pemangku kepentingan lain seperti pihak swasta dan organisasi keagamaan untuk sukseskan vaksinasi.
Selain itu, yang tak kalah penting adalah peran para orang tua dan masyarakat dalam menyampaikan informasi yang benar serta melawan hoaks. Maxi juga menekankan, alangkah lebih baik jika vaksinasi di sekolah juga menghadirkan orang tua agar bisa menyaksikan.
“Nantinya anak-anak yang sudah divaksin bisa menjelaskan ke anak lain, demikian juga orang tua yang anaknya sudah divaksin, bisa berbagi dengan orang tua lain yang anaknya belum divaksin,” katanya. []
Baca Juga
Varian Omicron Sudah Terdeteksi di 38 Negara
Kemendikbudristek: Vaksinasi Anak Upaaya Persiapan PTM
Perlunya Vaksinasi Anak dan Dewasa di Tengah Pandemi
900.000 Anak-anak di AS Telah Divaksinasi Covid-19