Mengapa Dokter Selalu Bilang Antibiotik Harus Dihabiskan

Antibiotik dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi kulit.
Ilustrasi Antibiotik. (Foto: Tagar/ Freepik)

TAGAR.id, Jakarta - Antibiotik adalah jenis obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan membunuh atau menghentikan pertumbuhan bakteri dalam tubuh. Antibiotik dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, infeksi telinga, dan lainnya.

Penting untuk dicatat bahwa antibiotik tidak efektif dalam mengobati infeksi yang disebabkan virus, seperti pilek, flu, atau infeksi virus lainnya. Antibiotik hanya bekerja pada infeksi bakteri. Menggunakan antibiotik secara tidak tepat atau tanpa resep dokter dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yaitu bakteri menjadi lebih tahan terhadap efek antibiotik dan sulit diobati.

Dalam penggunaan antibiotik, penting untuk mengikuti petunjuk dokter atau petunjuk pada label obat dengan seksama. Pastikan untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan, bahkan jika gejala infeksi telah membaik, kecuali dokter memberi instruksi lain. Juga, konsultasikan dengan dokter jika mengalami efek samping yang tidak diharapkan saat mengonsumsi antibiotik.

Pemilihan dan penggunaan antibiotik yang tepat adalah bagian penting dalam menjaga efektivitas obat dan mencegah resistensi antibiotik. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik harus dilakukan secara bijaksana dan sesuai dengan petunjuk dokter.

Mengapa Antibiotik Harus Dihabiskan

Dokter sering kali menyarankan untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan sebagai bagian penting dalam pengobatan infeksi bakteri. Ada beberapa alasan mengapa dokter memberikan instruksi ini:

1. Menjamin pengobatan yang efektif

Menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan memastikan bahwa semua bakteri penyebab infeksi terbunuh atau dihentikan pertumbuhannya. Beberapa bakteri yang tersisa setelah pengobatan sebagian dapat menjadi resisten terhadap antibiotik dan berkembang menjadi infeksi yang lebih sulit diobati.

2. Mencegah resistensi antibiotik

Jika dosis antibiotik tidak dihabiskan secara penuh, bakteri yang selamat dapat berkembang biak dan menjadi resisten terhadap antibiotik yang digunakan. Hal ini dapat mengurangi efektivitas antibiotik di masa depan saat menghadapi infeksi serupa.

3. Menjamin pemulihan yang optimal

Menghentikan pengobatan sebelum dosis antibiotik selesai dapat menyebabkan infeksi kambuh atau tidak sembuh sepenuhnya. Dengan menghabiskan seluruh dosis antibiotik, tubuh memiliki kesempatan terbaik untuk pulih sepenuhnya dan mencegah kekambuhan infeksi.

Meskipun penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik, setiap keputusan mengenai pengobatan harus dibuat bersama dengan dokter. Jika ada kekhawatiran tentang efek samping atau jika gejala infeksi telah membaik secara signifikan, penting untuk berkomunikasi dengan dokter sebelum menghentikan pengobatan. Dokter akan memberikan arahan yang tepat berdasarkan kondisi personal pasien. []

Berita terkait
Obat Antibiotika dan Obat Kanker Berasal dari Alam
60-80% obat antibiotika dan antikaker berasal dari senyawa kimia yang ditemukan di alam jadi masalah ketika keanekaragaman hayati rusak
Asupan Baik dan Buruk Dikosumsi Bareng Obat Antibiotik
Ada sejumlah asupan yang layak dan buruk dikonsumsi bersamaan dengan obat antibiotik.
Antibiotik Tak Bisa Dikonsumsi Sembarangan
Tidak semua penyakit harus diobati dengan antibiotik, karena jika digunakan secara sembarangan akan menimbulkan masalah baru