Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mendorong sekolah yang berada di daerah Terdepan,
Terluar dan Tertinggal (3T) bisa segera memulai pembelajaran tatap muka, namun dengan berbagai pertimbangan.
Dasar dari anjuran ini dikatakan Menteri Nadiem mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yang terakhir, yang mendelegasikan hal ini ke masing-masing pemerintah daerah.
Kita memberikan hak kembali ke kepada Pemda. Tapi tentunya dengan persetujuan kepala sekolah dan komite sekolah.
Pemda bisa segera mengakselerasi keputusan ini, karena tidak sedikit
daerah-daerah yang memang kesulitan melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.
"Kita memberikan hak kembali ke kepada Pemda. Tapi tentunya dengan persetujuan kepala sekolah dan komite sekolah," kata Mendikbud dalam acara diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertajuk "Merdeka Belajar, Transformasi Pendidikan Indonesia", Jumat 22 Januari 2021 di
Jakarta.
Seluruh Pemda di level provinsi dan kabupaten punya hak untuk membuka tatap muka sekolah. Mereka dikatakan Menteri bisa mengambil diskresi, dimana area- area yang mungkin relatif
lebih aman dari sisi Covid-19, tapi juga daerah-daerah yang relatif sangat sulit melaksanakan pelajaran secara daring.
"Jadi anjuran dari Kemendikbud adalah, apalagi di wilayah 3T atau daerah- daerah yang sangat sulit untuk melaksanakan PJJ, itu sebaiknya sekolah tatap muka segera bisa dilakukan," ujar dia.
Untuk itu, pihaknya mendorong terutama bagi Pemda-Pemda di daerah 3T bisa mengakselerasi secepat mungkin untuk bisa melakukan tatap muka, karena di daerah-daerah tersebut itulah pelajaran secara daring yang paling sulit dilakukan. []