Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah dan Forkopimda seluruh Indonesia mengantisipasi potensi kerawanan penularan Covid-19 yang mungkin terjadi seiring adanya libur panjang cuti bersama dan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Hal ini, disampaikan Mendagri dalam Rapat Koordinasi Antisipasi Libur Panjang Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Sasana Bhakti Praja Kemendagri Kamis, 22 Oktober 2020.
Mendagri menjelaskan, minggu depan akan ada hari libur perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain itu, juga ada 2 hari cuti bersama dalam rangka Maulid Nabi, yaitu tanggal 28 dan 30 Oktober seperti yang telah diatur dalam SKB 3 Menteri.
"Jadi otomatis ada 3 hari libur, hari Rabu, Kamis dan Jumat. Tiga hari libur ini berdekatan dengan 2 hari yang biasanya juga itu libur, yaitu Sabtu dan Minggu tanggal 31 Oktober dan tanggal 1 November”, katanya.
“Kemudian, tanggal 26 dan 27 Oktober itu adalah hari kejepit. Bisa saja mungkin ada yang mengambil cuti di situ, sehingga bisa berangkat duluan bahkan mungkin dari Jumat sore tanggal 23 Oktober besok, Sabtu, Minggu," lanjut Tito.
Lantaran libur kali ini cukup panjang, maka perlu antisipasi pengamanan, mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Antisipasi itu, untuk menjaga arus mudik, arus lalu lintas dan mobilitas masyarakat yang tinggi. Baik bagi yang ingin pulang kampung atau yang mau berlibur ke tempat tujuan wisata.
- Baca juga : Mendagri Tak Pernah Larang Peringatan Maulid Nabi Muhammad
- Baca juga : Mendagri: Masker Lebih Efektif Buat Kampanye Daripada Baliho
Hal ini sebut Mendagri, berpotensi menimbulkan kerawanan di bidang lalu lintas, baik darat, laut maupun udara dan yang paling utama pada masa pandemi ini adalah kerawanan penularan. Inilah yang perlu diantisipasi oleh semua stakeholder, baik di pusat dan daerah.
Bahkan, saat ini ada potensi kerawanan yang dipicu bencana hidrometeorologi. Sebab, BMKG telah memperingatkan kemungkinan akan banyak terjadi bencana alam, seperti banjir dan longsor. []