Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya mendorong ekspor nasional di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya pangsa ekspor produk-produk tertentu, seperti makanan olahan.
"Ekspor makanan olahan sangat berpotensi meningkat di masa pandemi, mengingat makanan olahan menjadi salah satu kebutuhan utama selama karantina akibat pandemi dan juga saat memasuki era normal baru," ujar Agus Suparmanto seperti dikutip Tagar dalam siaran pers Kemendag, Minggu, 14 Juni 2020.
Untuk itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan aktif melakukan kunjungan dan pertemuan dengan beberapa pelaku usaha makanan, di antaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Mayora Tbk.
Hasilnya, PT Indofood ternyata mengalami peningkatan permintaan produk unggulannya berupa mi instan, baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor selama Covid-19.
Namun, dengan adanya beberapa protokol penanganan Covid-19, seperti jaga jarak (physical distancing), keterbatasan pada aspek transportasi, dan karantina wilayah di beberapa negara berimbas pada penurunan kapasitas produksi dan penambahan biaya produksi. Kendala lainnya datang dari aspek pemenuhan bahan baku, baik lokal maupun impor yang juga terganggu akibat Covid-19.
Maka dari itu, ia mengingatkan kepada para pelaku usaha di Indonesia untuk tidak menyerah melakukan ekspor meski ada berbagai kendala. Sebab, pemerintah pun tak tinggal diam untuk mendorong kinerja perdagangan.
"Kemendag terus melakukan berbagai kebijakan mendorong ekspor, seperti meningkatkan fasilitasi dan pelayanan informasi ekspor, serta melakukan promosi ekspor dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) secara virtual melalui perwakilan perdagangan," kata dia
Selain itu, Kemendag juga melakukan pelatihan ekspor secara virtual bekerja sama dengan lembaga dari negara mitra dalam upaya mendorong kinerja perdagangan di era normal baru.
Menurutnya Kemendag berkomitmen untuk terus memfasilitasi pelaku usaha untuk meningkatkan pangsa pasar ekspor. Informasi didapatkan dari kunjungan, tentu akan menjadi bahan masukan dan pertimbangan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan terkait ekspor.
"Hasil pertemuan ini juga akan dijadikan masukan dalam pengelolaan informasi pasar dan produk ekspor untuk melayani pelaku usaha dalam bentuk meja bantuan (help desk) di Kemendag,” tuturnya. []