Covid-19 Tak Halangi Produk Bali Tembus Pasar Ekspor

Sektor perdagangan Bali masih mampu menggeliat di tengah merebaknya pandemi virus corona atau Covid-19, salah satunya mampu menembus pasar ekspor.
Pelepasan ekspor produk lokal Bali disaksikan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster lewat video conference, Minggu 26 April 2020. (Foto: Dok. Pemprov Bali)

Denpasar - Sektor perdagangan Bali masih mampu menggeliat di tengah merebaknya pandemi virus corona atau Covid-19. Salah satu indikasinya, kata Gubernur Bali I Wayan Koster adalah ekspor manggis dan kerajinan tangan (handycraft) Bali ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

"Artinya, ekonomi kita tetap menggeliat di tengah situasi seperti ini. Pertanian kita, kerajinan kita di Bali masih tetap berdenyut dan berjalan dengan normal bahkan mampu menembus pasar luar negeri, bukan main-main,” kata I Wayan Koster saat dikonfirmasi Tagar, Senin, 27 April 2020.

Menurut dia adanya aktivitas ekspor itu merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan hilirisasi dari produk pertanian, termasuk industri kerajinan rakyat. Karena, hal tersebut merupakan salah satu prioritas dalam lima tahun ke depan seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 99 Tahun 2019.

“Selama ini, di bagian hilir kita tertinggal, berkaitan dengan industri olahan, sentra-sentra hasil pertanian dan akses pasar untuk produk kita di dalam dan di luar negeri. Karena itu saya berikan perhatian khusus,” ujarnya.

Baca juga: BI Sebut Pengguna QRIS di Bali Meningkat 200 Persen

Adapun ekspor manggis sebanyak satu ton akan dikirim ke Dubai, UEA dengan menggunakan jalur udara dan kerajinan tangan sebanyak 504 kontainer dikirim lewat jalur laut melalui Pelabuhan Benoa. Ekspor manggis ini, kata dia memang sudah dilakukan secara berkala ke China dan handycraft dikirim ke Amerika, Uni Eropa dan Australia.

Selain manggis, produk perkebunan berupa kakao Bali dan bibit paprika diekspor ke Singapura dan Belanda. Sedangkan produk kayu suar dan bambu Bali dikirim ke Kanada, Portugal, Meksiko, Brazil dan Spanyol. Sedangkan pasar Jepang menjadi tujuan untuk hasil holtikultura seperti cabai keriting, cabai rawit, hingga buah jeruk nipis.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Denpasar I Putu Tarumanegara menuturkan ekspor produk pertanian hingga minggu ketiga di bulan April mencapai 799 ribu ton senilai Rp 86 miliar, ditambah tiga ribu ton ekspor produk hasil kehutanan senilai Rp 42 miliar yang mencakup ekspor ke berbagai negara.

"Khusus untuk manggis, periode bulan Januari hingga Maret sudah diekspor 713 ton dengan nilai Rp 53 Milyar. Untuk bulan berjalan ini, angkanya di 65 ton dengan nilai Rp 4,8 Milyar" ucapnya. []

Berita terkait
Polda Jabar Paksa 4.240 Kendaraan Putar Balik
Ribuan mobil pemudik asal Jakarta yang masuk ke wilayah Jabar dipaksa untuk kembali ke Jakarta, karena penerapan larangan mudik dari pemerintah
Bali Diapresiasi Berhasil Tahan Penyebaran Covid-19
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat di antaranya Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Bali Siapkan Anggaran Rp 756 Miliar untuk Covid-19
Pemerintah Provinsi Bali merancang tiga skema penanganan pandemi Covid-19 secara menyeluruh dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 756 miliar.
0
Banyak Kepala Daerah Mau Jadi Kader Banteng, Siapa Aja?
Namun, lanjut Hasto Kritiyanto, partainya lebih mengutamakan dari independen dibandingkan politikus dari parpol lain.